Di laga terakhir sebelum NBA All-Star 2023, Giannis Antetokounmpo mengalami cedera pergelangan tangan kanan. Cedera tersebut bisa mengancam statusnya di All-Star. Meski dokter tim Milwaukee Bucks sudah mengatakan kalau cedera tersebut tidak parah. Namun pelatih Mike Budenholzer terlihat khawatir dengan kondisi pemain andalannya tersebut. 

Michael Jordan gagal memiliki Milwaukee Bucks, pada tahun 2003. Tapi dia mendapatkan gantinya, yaitu menjadi pemilik Charlotte Hornets di tahun 2010. Kini setelah mendengar kabar kalau grup kepemilikan Bucks siap menjual sebagaian sahamnya, Jordan kembali tertarik untuk membelinya. Namun dia harus bersaing dengan pengusaha Amerika Serikat, Jimmy Haslam, pemilik Haslam Sports Group. 

Ada kalanya seorang pemain yang sudah fokus pada pertandingan, akan lupa dengan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya. Termasuk tidak menyadari bahwa dia sudah mencetak rekor. Seperti yang dialami oleh dua pemain Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo dan Jrue Holiday. 

LeBron James hanya perlu mencetak 36 poin lagi. Rekor poin terbanyak diperkirakan akan terjadi pada gim Los Angeles Lakers berikutnya. Mereka akan melawan Oklahoma City Thunder di Crypto.com Arena, Los Angeles pada Selasa (7/2) waktu setempat atau Rabu WIB.

Giannis Antetokounmpo tampil cemerlang bersama Milwaukee Bucks. Mereka menjadi juara NBA 2020-21. Giannis dinobatkan pemain terbaik final. Sebelumnya ia dua kali beruntun menjadi pemain terbaik liga pada 2019-2020. Kini Giannis ingin mempersembahkan gelar bagi negaranya, Yunani.

LeBron James dan Giannis Antetokounmpo ditunjuk sebagai kapten dari dua tim yang akan tampil dalam NBA All-Star Game 2023 bulan Februari di Salt Lake City. Setelah pengumuman tersebut Giannis mengunggah foto lucu di akun Instagram pribadinya. Dia tersenyum lebar sambil hormat. 

DeMarcus Cousins tidak bermain di NBA sejak bulan April 2022. Tepatnya setelah dia dilepas oleh Denver Nuggets. Kabarnya kini manajemen Los Angeles Lakers berniat untuk menarik kembali pemain berusia 32 tahun tersebut. Beberapa pengamat NBA bilang kalau langkah yang diambil manajemen Lakers sebagai sebuah keputusasaan.