Mulai hari ini (6 Januari 2016) hingga dua hari kedepan, tim basket SMA Negeri 1 Banjarbaru, Kalimantan Selatan berada di Surabaya guna mengikuti Exclusive Training DBL Academy. Mereka akan digembleng fundamental basket, sistem dan banyak lagi materi yang akan diajarkan. Selain itu, mereka juga menjalani uji tanding.
Awalnya, SMAN 1 Banjarbaru memang ingin meningkatkan kualitas tim basketnya. Apalagi di ajang Honda DBL, sekolah ini punya rekam jejak yang cukup bagus. Selalu ada di papan atas, dan juga juara baik putra dan putri. Begitu mendengar bahwa ada program Exclusive Training DBL Academy, pihak sekolah langsung menyetujui.
"Progam ini dipaparkan pada kami tahun lalu, saya pikir ini program menarik. Kami akhirnya mencoba untuk mengikuti Exclusive Training," ujar kepala pelatih tim putri SMAN 1 Banjarbaru, Hajri Rahman. "Ini yang ikut untuk Honda DBL 2017, jadi harapannya bisa menambah ilmu, baik pemain dan pelatih. Itu misi kami."
Selain itu, lanjut Hajri, kedatangan mereka ke Surabaya adalah untuk merasakan sensasi Honda DBL Camp yang hanya bisa didapatkan oleh first team di masing-masing kota penyelenggaraan. Dirinya menganggap bahwa memang tidak adil bagi pemain, tapi memang itu kebijakan dari penyelenggara. Namun sejatinya semua pemain tentu ingin merasakan digembleng di Honda DBL Camp.
"Misi kecil kami memang memancing minat basket di Banjarbaru untuk bergabung dengan tim kami," kata Hajri.
Total 29 siswa dan siswi SMAN 1 Banjarbaru yang ikut dalam Exclusive Training ini. Mereka akan diberikan materi dari WBA Australia yang digunakan juga dalam kurikulum DBL Academy. Mereka akan menjalani dua hari latihan dan dua kali uji tanding. Untuk lawan yang disiapkan ada tim CLS KU-18, Show Basketball Club, dan tim basket SMA 16 Surabaya.
"Tujuan akhirnya nanti kami merubah mereka lebih keras, artinya mereka bangkit dan mereka pintar bermain basket," tutur Assistant Head Coach DBL Academy, Erwin Triono. "Mereka akan dapat fundamental seperti dribble, rebound, one-on-one, dan fitnes. Tapi konsepnya adalah membuat mereka lebih hustle."
Foto: Iklillah Dini