Ibarat kendaraan bermotor, Charlotte Hornets kehabisan bahan bakar pada pertandingan melawan San Antonio Spurs di Spectrum Center, pada hari Minggu, 14 Februari, waktu Amerika Serikat. Hornets yang awalnya unggul 16 poin, malah tersungkur di akhir laga. Suns berhasil menang dengan skor 122-110.
Hornets hanya bisa menampilkan sembilan pemain saja. Sebab, Gordon Hayward mengalami sakit punggung. Lalu PJ Washington, serta Caleb dan Cody Martin harus menjalani karantina karena Covid-19. Kemudian, Devonte Graham terpaksa keluar di tengah-tengah pertandingan karena cedera lutut. Hornets pun kehilangan keunggulan 16 poin (33-17) yang diperoleh di kuarter pertama.
Terry Rozier memimpin perolehan poin Hornets dengan 33 poin. Roziers sudah tiga laga berturut-turut mencetak 30 poin atau lebih. Malik Monk menambahkan 23 poin dari bangku cadangan. Sedangkan LaMelo Ball yang menjadi starter, mampu menorehkan 17 poin, 14 rebound, dan delapan assist. Sebaliknya di kubu Spurs, Dejounte Murray mendulang 26 poin, disusul Derrick White (25 poin), Keldon Johnson (18 poin), Rudy Gay (12 poin), Lonnie Walker (11 poin), dan Patty Mills (10 poin).
Spurs awalnya berada dalam tekanan setelah kuarter pertama ditutup dengan keunggulan Hornets, 33-17. Namun di kuarter kedua, Spurs bangkit dan mencetak rekor. Spurs menambahkan 47 poin selama kuarter kedua. Itu merupakan catatan tertinggi poin satu kuarter untuk musim ini. Sebelumnya, rekor tersebut dibuat oleh Cleveland Cavaliers dengan torehan 41 poin.
Ketika tenaga pemain Hornets habis, Spurs dengan mudah menghabisi mereka di kuarter keempat. Spurs sempat unggul sembilan poin, sebelum menutup laga dengan kemenangan. Mereka sekarang berada di peringkat lima Wilayah Barat dengan rekor menang-kalah, 16-11.
Spurs mendapatkan waktu istirahat satu hari sebelum berkunjung ke Little Caesars Arena, markas Detroit Pistons. Sedangkan Hornets akan bertanding melawan Chicago Bulls pada hari Rabu, 17 Februari, waktu Amerika Serikat. (tor)
Foto: nba.com