James Harden akhirnya memberi penjelasan terkait komentarnya tentang tim Houston Rockets pada Selasa malam, waktu Amerika Serikat. Setelah kalah melawan Los Angeles Lakers, Harden menyebut bahwa Rockets tidak punya chemistry, dan dia menyerah atas tim tersebut. Komentar itu memicu reaksi keras dari para pemain Rockets. Mereka menyebut Harden tidak menghormati rekan-rekan di timnya.

Harden secara resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Brooklyn Nets pada Kamis malam lalu. Harden kemudian muncul dalam wawancara virtual dengan awak media, dan menjelaskan apa yang terjadi dengan sudut pandangnya. Menurut Harden, orang-orang melihat bahwa pernyataan Selasa malam itu yang memicu perdagangan. Tetapi, Harden punya alasan kuat untuk meninggalkan Rockets, serta berkomentar seperti itu tentang tim lamanya.

"Saya menghormati semua orang di tim itu," kata Harden, dalam konferensi pers, dikutip dari nba.com. "Orang-orang itu baru saja sampai di Houston. Sementara saya sudah lama berada di sana. Saya telah melalui semua pasang surut tim itu, dan saya tidak merasa bahwa saya tidak menghormati siapa pun."

"Saya berkomentar bahwa tim secara keseluruhan tidak cukup bagus untuk bersaing memperebutkan gelar. Itu berdasarkan pengalaman saya. Jadi saya tidak berusaha untuk tidak hormat, terutama kepada tim. Saya sekarang lebih bersemangat memulai hal yang baru. Saya senang di Brooklyn."

Harden dianggap sudah mencapai tujuannya, yaitu pergi dari Houston Rockets. Dia memang ingin pergi dari tim yang dibelanya selama sembilan tahun. Harden sudah mengungkapkan hal itu sejak akhir musim lalu. Puncaknya, Harden akhirnya menyebut bahwa dirinya menyerah dengan Rockets.

Baca Juga: James Harden Menyerah atas Rockets

Pernyataan Selasa malam itu memicu reaksi dari tim Rockets. DeMarcus Cousins menyebut Harden tidak menghormati semua pemain. John Wall berpikir bahwa Harden bisa membuat Rockets tidak bisa berkembang. Lalu yang terakhir, Stephen Silas sebagai kepala pelatih Rockets memberi kebebasan bagi Harden untuk tidak berlatih pada Rabu pagi. Setelah reaksi-reaksi tersebut, muncul kabar tentang pertukaran pemain antara Rockets dan Nets.

Harden mengakui bahwa selama ini dia ragu tentang kualitas tim Rockets. Keraguan tersebut semakin besar ketika Rockets kalah dari Lakers di Playoff NBA 2020. Dari situ, dia mulai memperhatikan langkah-langkah tim dengan cermat. Sehingga muncul kesimpulan bahwa Rockets tidak akan menjadi juara dengan tim yang ada sekarang.

"Ya, saya menyesal sudah berkomentar negatif terhadap tim Rockets," lanjut Harden. "Saya ingin mendapatkan tempat di mana saya bisa bersaing dengan tim papan atas. Dan, disini tempatnya, di Brooklyn."

"Memang ini bukan jaminan, bahwa saya datang ke Brooklyn dan mereka juara. Namun penting bagi saya untuk membuat diri saya punya kesempatan yang lebih besar. Itu sangat penting. Sekarang, pada tahap karier saya ini, saya ingin membuat diri saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang belum saya capai di liga ini, yaitu menjadi juara."

Harden tidak memberikan jaminan kepada Nets bakal jadi juara. Sebaliknya, Nets justru yakin dengan bergabungnya James Harden, kans mereka jadi juara liga semakin besar. Kepala pelatih Steve Nash menyebut bahwa Harden bisa memperkuat timnya. Langkah untuk menambahkan pemain seperti Harden dalam tim, sangat penting bagi untuk menjaga asa meraih juara.

"Kami jelas memiliki salah satu pemain terbaik di dunia," kata Nash, dikutip dari nba.com. "Target kami jelas ingin memenangkan gelar juara. Itulah sebabnya, kami bersedia melakukan pertukaran pemain."

Nash berharap timnya segera melakukan penyesuaian. Terutama setelah kehilangan empat pemain. Dia juga berharap Durant, Irving, dan Harden segera beradaptasi. Terutama Harden yang sudah bermain dominan dengan bola selama sembilan tahun. Dia harus menyesuaikan diri dengan permainan Nets. (tor)

Foto: nba.com

Populer

NBA Akan Selidiki Sixers Terkait Absennya Joel Embiid
Upaya Kyrie Irving Membela Australia di Olimpiade Tidak Akan Mudah
Susah Payah di Tambahan Waktu, Suns Rusak Debut Clippers di Intuit Dome!
Ayah dan Anak Bermain Bersama, LeBron James & Bronny Cetak Sejarah di NBA
Jumpa Musim Reguler Lagi, Lonzo Ball Serasa Menemukan Diri Sendiri
Jaylen Brown Ingin Wujudkan Cita-cita Mendiang Kobe Bryant
Barack Obama Tidak Mau Nonton All-Star Game Karena Membosankan
Usai Knicks Kalah di Laga Perdana, Josh Hart: Celtics Perlu Dites Doping
Paolo Banchero Dobel-dobel 33 Poin, Magic Redam Heat
Basket SEA Games 2019: Filipina Masih yang Terbaik di Asia Tenggara