"Saya mempelajari cara bermain Satya Wacana sebelumnya, mereka bermain sangat bagus di luar, tapi lemah di dalam," kata kepala pelatih Papas Surabaya, Kencana Wukir. "Jadi kami berusaha meredam shooter-shooter mereka yang tajam. Namun beberapa kali kami juga kecolongan. Tapi setidaknya usaha kami berhasil kali ini."
Komentar tersebut dilontarkan pelatih Papas setelah timnya sukses mengalahkan Satya Wacana dengan skor 76-60, dalam lanjutan Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2016, Sabtu (10 Desember 2016). Kemenangan ini sangat penting bagi Papas. Sebagai penebus kegagalan mereka, setelah sehari sebelumnya dipaksa menyerah kepada Flying Wheel Makassar. Papas kini bertengger sementara di urutan kedua dengan koleksi 3 poin. Pemuncak klasemen sementara diisi BBM Viking Surabaya dengan jumlah poin yang sama.
Kolaborasi dua pemain kaya pengalaman, Andrie Ekayana dan Michael Gierald Perala, menjadi kunci kemenangan Papas. Yayan (sapaan Andrie Ekayana) tampil paling subur dengan 27 poin. Sementara Perala yang diimpor dari Filipina, mengemas double-double lewat sumbangan 23 poin dan 13 rebound. Melawan Satya Wacana yang lebih berpengalaman di liga professional, Papas tak minder sedikitpun. Hasilnya, kuarter awal kedudukan terpaut tipis, 15-17, untuk keunggulan Satya Wacana. Papas berbalik unggul 34-28 menutup kuarter kedua.
Keunggulan itu tetap dipertahankan oleh Papas pada kuarter ketiga (53-41). Bahkan, Papas makin memperlebar margin keunggulan mereka menjadi 16 poin, pada pengujung laga. Satya Wacana sejatinya tidak tampil buruk pada laga perdana mereka di turnamen yang memperebutkan Piala Menpora dan satu unit mobil Honda New Brio Satya ini. Tiga pilar Satya Wacana sukses mengemas dua digit angka. Kapten tim Budi Sucipto bahkan membukukan double-double dalam laga ini, usai mencetak 17 poin dan 10 rebound. Disusul oleh Ardian Ariadi dengan mengemas 12 poin, serta tambahan 10 poin dari bintang tim Jabar pada PON 2016, Cassiopeia Thomas Manuputty.
Foto: Dite Surendra