Tarik-ulur izin tampil pemain naturalisasi diakhiri oleh IBL. Minggu, 20 Desember 2020, liga memutuskan bahwa Pemain Lokal Naturalisasi bisa digunakan pada IBL 2021. Sementara itu, menurut rekomendasi PP Perbasi, sampai sekarang hanya ada dua pemain naturalisasi yang bisa tampil, yaitu Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez dan Jamarr Andre Johnson.
Peraturan tentang pemain naturalisasi sudah diubah oleh IBL pada bulan November 2020 lalu. Awalnya, pemain naturalisasi punya status yang sama dengan pemain asing. Artinya, mereka bisa diambil oleh klub lewat mekanisme Draft Foreign Players. Namun, IBL mengubah aturan tersebut dan memberikan definisi baru kepada mereka dengan sebutan "Pemain Lokal Naturalisasi". Dengan demikian, mereka punya kesempatan yang sama dengan pemain lokal, dan bisa tampil di liga tanpa melalui mekanisme draft.
"Pada dasarnya, kami ingin memberikan kesempatan yang sama kepada mereka. Karena pemain naturalisasi itu juga warga negara Indonesia," kata Junas Miradiarsyah, Direktur Utama IBL, Minggu siang.
Namun polemik muncul pada tanggal 15 Desember 2020. Saat itu, terjadi pertemuan yang dihadiri seluruh pemilik klub. Pada intinya, mayoritas peserta IBL, tidak menghendaki pemain naturalisasi dimainkan pada musim 2021. Dari situ, muncul reaksi publik, terutama menyangkut hak sebagai warga negara.
"Sebenarnya yang terjadi pada tanggal 15 Desember tersebut, yang ditentukan melalui mekanisme voting bukan tentang boleh atau tidak boleh, melainkan Hak Guna Pemain Naturalisasi. Kebetulan mayoritas klub memilih menggunakan pemain naturalisasi setelah tahun 2021," jelas Junas.
"Namun kami juga tidak menutup mata terhadap dinamika yang terjadi di luar. Kami juga mempertimbangkan untung-rugi dari berbagai sisi terutama klub dan pemain. Setelah kami membuat kajian terhadap masalah ini, akhirnya kami menyampaikan kepada PP Perbasi selaku federasi bola basket di Indonesia. Proses berikutnya, pada Minggu pagi, kami memutuskan bahwa Hak Guna Pemain Naturalisasi tidak berubah. Artinya, mereka bisa tampil di IBL 2021."
IBL sama sekali tidak mengubah aturan yang sudah mereka buat. Junas berpendapat, bahwa aturan tentang pemain naturalisasi di IBL itu sudah harus diubah, cepat atau lambat. Kebetulan musim depan ada kesempatan untuk mengubahnya, dan Junas tahu bahwa akan ada gejolak seperti ini. Di samping itu, IBL juga mempertimbangkan saran dari PP Perbasi, bahwa Pemain Lokal Naturalisasi telah memberi dampak yang luar bagi basket Indonesia.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Batal Tampil di IBL 2021
Setelah menetapkan bahwa Hak Guna Pemain Naturalisasi pada tahun 2021, maka sekarang bergeser pada ketersediaan pemain. Dari identifikasi IBL, hanya ada empat pemain naturalisasi Indonesia. Dan, faktanya, hanya dua orang yang mendapatkan rekomendasi PP Perbasi, sebagai salah satu syarat agar bisa bermain di IBL. Dua pemain tersebut adalah Ebrahim Enguio Lopez dan Jamarr Andre Johnson.
IBL juga memberikan kebebasan pada mereka untuk bermain di klub manapun. Sama seperti pemain lokal, mereka berdua akan berada di pasar bursa dan boleh melakukan negosiasi dengan semua klub IBL. Tetapi bila mereka mendapatkan tawaran lebih dari satu klub, maka keputusan diserahkan kepada pemain tersebut. Dia boleh memilih sesuai dengan keinginannya.
Junas juga menjelaskan bahwa batas akhir penyerahan roster adalah 15 Desember lalu, tapi sebelum roster tersebut mendapatkan pengesahan dan diumumkan oleh IBL, maka masih bisa diubah.
"Kalau batas akhir 15 Desember itu, kami ingin melihat roster pemain masing-masing klub. Jangan sampai ada yang belum tuntas proses transfernya, karena akan bermasalah di kemudian hari. Jadi klub-klub IBL masih bisa melakukan perubahan roster sampai kami mengesahkan," katanya.
Junas menegaskan, IBL membuat peraturan tersebut bukan hanya untuk satu musim saja. Peraturan ini akan berlaku terus menerus. Tetapi bila ada dinamika baru di lapangan, IBL juga akan melakukan penyesuaian. (tor)
Baca Juga: IBL Sempurnakan Peraturan Tentang Pemain Naturalisasi
Foto: Mei Linda