Dalam dua pertandingan eksibisi pramusim NBA 2020-2021, Dallas Mavericks unggul 2-0 atas Milwaukee Bucks. Tapi yang jadi sorotan bukan kemenangan tim, melainkan penampilan Luka Doncic. Bintang Mavericks tersebut tampil sedikit lamban dari musim lalu. Walau begitu Doncic tetap mampu mencetak 27 poin, di gim kedua hari Senin, 14 Desember waktu Amerika Serikat. Setelah pertandingan Doncic mengaku bahwa dirinya memang tidak berada dalam kondisi terbaik.

Laman twitter diramaikan oleh komentar tentang penampilan baru Doncic. Dirinya terlihat lebih gemuk dari musim lalu. Gerakannya juga sedikit lamban. Tapi tembakan Doncic masih tajam, seperti biasanya. Di gim pertama pramusim Mavericks melawan Bucks, Doncic menyumbang 13 poin, saat Mavs menang 112-102. Kemudian di laga kedua, Doncic mencetak 27 poin, delapan rebound, dan empat asis dalam 29 menit. Mavericks menang 128-112 atas Bucks. Di gim ini, Doncic mencetak 15 poin dari total 27 poin di kuarter ketiga. Namun tetap saja netizen tidak menyukai penampilan barunya.

"Orang-orang membicarakan saya di twitter," kata Doncic sembari tertawa, dalam wawancara usai pertandingan kedua. "Tapi, memang benar, saya tidak dalam kondisi terbaik. Tapi saya pasti bisa tampil sempurna pada saatnya nanti."

Brad Townsend dari Dallas Morning News mengutip salah satu pernyataan penting dari bintang asal Slovenia tersebut. Doncic mengakui bahwa dirinya tidak pernah bisa jadi pria berotot. Jadi salah bila orang-orang mempertanyakan tubuhnya yang sedikit gemuk.

Berbicara soal penampilan santai dari Doncic, ternyata ada hubungannya dengan kedatangan pemain baru di timnya, yaitu Josh Richardson dan Tim Hardaway Jr.. Richardson sangat baik ketika bertugas sebagai pemain bertahan. Tapi saat menyerang, Richardson juga terlihat nyaman bermain bersama Doncic. Di gim kedua, dia mencetak 23 poin, tujuh rebound, dan dua asis selama 29 menit di lapangan. Sementara Hardaway tampil sebagai pengatur irama permainan. Itu memang yang diinginkan kepala pelatih Rick Carlisle.

"Setelah babak pertama usai, pelatih berkata kepada saya untuk mengatur irama saja," kata Hardaway, seperti dikutip dari dallasnews.com.

Dari dua gim ini, Carlisle sudah bisa membaca bahwa timnya bisa bersaing untuk mendapatkan gelar juara musim depan. Richardson dan Hardaway bisa mendukung penampilan Doncic. Carlisle mengatakan bahwa sudah tidak lagi merindukan Seth Curry, yang kini membela Philadephia 76ers.

"Richardson bermain bagus di kedua gim pramusim," kata Carlisle. "Saya suka caranya menembak. Saya suka caranya memahami sistem kami. Dan, yang lebih penting, dia dan Luka (Doncic) benar-benar menyatu. Josh adalah seorang pemain bertahan yang hebat. Mungkin dia dikenal sebagai pemain bertahan, tapi secara ofensif dia juga bagus."

Pembicaraan mengenai Doncic tidak berhenti sampai di situ. Baru-baru ini, ESPN membuat survei rahasia tentang calon MVP musim depan. Survei tersebut dilakukan oleh delapan petinggi klub NBA. Hasilnya, empat petinggi klub memilih Luka Doncic sebagai calon MVP terkuat. Dua lainnya memilih Nikola Jokic, dan dua petinggi klub terakhir masing-masing memilih Damian Lillard dan Giannis Antetokounmpo.

Menurut ESPN, alasan memilih luka Doncic karena lompatan yang luar biasa di dua musim pertamanya. Doncic langsung menjadi Rookie of the Year di musim 2018-2019. Kemudian pada musim 2019-2020, dia masuk sebagai nomine Most Improved Players. Jadi mungkin Doncic bisa jadi kandidat Most Valuable Player di musim ketiganya, atau di musim 2020-2021 nanti. (tor)

Foto: nba/mavericks

Populer

FG Nol Persen Lawan Grizzlies, Stephen Curry: Ini Memalukan
LeBron James Menyingkirkan Kareem Abdul-Jabbar (Lagi)
Alasan Donovan Mitchell Ada di Urutan ke-6 Dalam Daftar Calon MVP dari ESPN
Bucks Melanjutkan Tren Kekalahan Juara NBA Cup
LeBron James Merasakan NBA Telah Berubah
Galeri Hasil Kolaborasi Air Jordan dan Drake
Karl-Anthony Towns Terharu dengan Sambutan di Minnesota
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA
Klay Thompson Gembira Karena Reuni Dengan Mantan CEO Warriors
Ajang Pertarungan 10 Klub Terbaik Asia (FIBA Asia Champions Cup 2017)