Istilah salary cap, luxury tax dan apron mungkin sering kali kita lihat dalam pemberitan NBA sepanjang periode "free agency". Pengertian dasar free agency sendiri adalah periode di mana pemain-pemain yang telah terbebas kontrak memiliki hak untuk memilih sebuah tim yang ingin mereka bela di musim mendatang. Salary Cap 101 akan membahas pengertian dasar, cara perhitungan dan contoh dari salary cap, luxury tax dan apron. 

Salary cap: 

Istilah ini sering kita dengar menjelang masa-masa pertukaran pemain atau free agency. Salary cap adalah batas jumlah gaji seluruh pemain dalam satu tim (payroll) selama satu tahun. Berbeda dengan liga-liga sepak bola di Eropa yang tergolong didominasi oleh tim-tim yang memiliki pemasukan besar (misalnya: Barcelona dan Paris-Saint Germain), sistem olahraga profesional di Amerika Serikat menetapkan salary cap. Tujuan utamanya adalah mengangkat kesetaraan ekonomi seluruh tim agar persaingan jadi lebih kompetitif. Salary cap sendiri terbagi dalam dua kategori, yaitu: hard cap dan soft cap.

Jika sebuah liga menetapkan sistem hard cap, ini artinya payroll tim tidak boleh melebihi batas dalam kondisi apapun, contoh: NFL. Lain halnya dengan soft cap yang berarti payroll tim boleh melebihi batas asal mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan (exceptions). NBA menetapkan salary cap untuk 2019-20 sebesar AS$109,14 juta (untuk menghindari pengulangan kata, nominal yang tertulis setelah ini akan terhitung dalam AS$ juta, contoh: salary cap 2019-20 adalah 109,14 yang artinya AS$109,14 juta). Bagaimana NBA menentukan nominal salary cap setiap tahunnya?

Pemasukan liga dari musim sebelumnya atau yang lebih dikenal dengan istilah Basketball Related Income (BRI) akan menentukan berapa besar salary cap di musim mendatang. Ada beberapa faktor yang memengaruhi BRI. Faktor yang berkontribusi besar dalam BRI adalah penjualan tiket musim reguler dan hak siar televisi nasional (ABC, ESPN, TNT dan lainnya).

Figur 1: Hak Siar TV NBA dibanderol sebesar 24.000 (~340 triliyun rupiah) untuk 9 tahun (2014) 

BRI musim 2018-19 adalah ~8.760. Nominal salary cap dihitung dari 44,74% dari BRI dikurangi biaya fasilitas pemain, yang juga dikenal dengan player benefits (contoh: jaminan kesehatan) lalu dibagi 30 (jumlah tim NBA). Estimasi perhitungan salary cap seperti berikut:

Estimasi perhitungan salary cap di atas mengajarkan kita bagaimana NBA bisa menetapkan nominal salary cap musim2019-20 yang sebesar 109,14. 

Pertanyaan #1: Jika BRI musim 2023-24 adalah 10.000 dan angka player benefits tetap di 645,02. Berapakah nominal salary cap musim 2024-25? (jawaban bisa ditemukan di akhir artikel)

Luxury tax:

Kontrak dengan tipe exceptions bisa digunakan jika payroll tim di atas salary cap, namun NBA mengimplementasikan sistem luxury tax yang bertujuan untuk melindungi para pemilik tim untuk tidak melakukan pengeluaran yang secara berlebihan. Luxury tax adalah batas tambahan payroll tim yang jika masih dilewati juga akan menyebabkan tim-tim yang melewati batas tambahan tersebut (tax line) harus membayar denda atau yang lebih dikenal dengan istilah luxury tax bill. Nominal tax line tersendiri biasanya 20-22% lebih besar dari salary cap. Luxury tax untuk musim 2019-20 adalah 132,63. Taxbill yang harus dibayarkan sebuah tim bisa dihitung dari seberapa besar payroll tim melewati tax line.

Sebagai contoh, jika payroll tim sebesar 13 di atas tax line, artinya tim tersebut akan masuk kategori 3 dan membayar luxury tax bill sebesar:

= Denda maksimal kategori 1 + denda maksimal kategori 2 + {[(nominal di atas tax line)-(nominal minimal di atas tax line kategori 3)]*(denda per dollar kategori 3)}

= 7,5 + 8,75 + {[(13)-(10)]*2,5} =23,75

Ini artinya tim yang memiliki payroll sebesar 13 di atas tax line wajib membayar luxury tax bill senilai 23,75 ke NBA.

Seluruh luxury tax bill yang terbayarkan ke NBA nantinya akan dikumpulkan dan dibagi rata untuk tim-tim yang tidak membayar luxury tax bill. Ada juga istilah repeat offender yang diperuntukan untuk tim yang memilki payroll di atas tax line selama dua musim beruntun. Tim repeat offender mempunyai aturan pembayaran tax bill yang tentunya lebih mahal. Namun perhitungan luxury tax bill untuk tim repeat offender masih sama.

Tim-tim yang membayar luxury tax bill disebut dengan istilah tax teams.Tax teams pada musim 2019-20 adalah Minnesota Timberwolves, Portland Trail Blazers, Miami Heat dan Oklahoma City Thunder.

Pertanyaan #2: Jika payroll sebuah tim (tim repeat offender) adalah 117 dan nominal tax line ada di angka 100, berapakah luxury tax bill yang harus dibayarkan tim tersebut?

Apron:

Walaupun NBA mengimplementasikan sistem soft cap secara umum, sistem hard cap juga ternyata ada dengan tidak secara langsung. Hard cap adalah batas tambahan tertinggi payroll tim yang tidak bisa dilewati dalam kondisi apapun. Nominal Hard cap juga dikenal dengan istilah apron. NBA menetapkan nominal apron untuk musim 2019-20 sebesar 138,93. Perlu diketahui bahwa sebuah tim akan mengaktifasikan hard cap jika melakukan salah satu dari tiga transaksi berikut:

Contohnya, Los Angeles Lakers mengaktifkan hard cap untuk musim 2020-21 karena mengkontrak Wesley Matthews dengan BAE dan Montrezl Harrell dengan MLE penuh di angka 9,26. Perlu diketahui juga bahwa masa aktif hard cap hanya berlaku selama satu musim. Ini artinya, jika sebuah tim mengaktifkan hard cap di musim 2019-20, maka hard cap tersebut tidak akan lagi diberlakukan untuk musim 2020-21, asalkan tim tersebut tidak melakukan salah satu dari tiga transaksi yang tertera di atas lagi. 

Pergerakan Brooklyn Nets dalam satu musim terakhir merupakan contoh yang bisa diamati. Di free agency tahun 2019, Brooklyn Nets mengakusisi Kevin Durant melalui transaksi S&T yang menyebabkan pengaktifannya hard cap untuk musim 2019-20. Namun untuk musim 2020-21, pergerakan Brooklyn Nets sudah tidak lagi dibatasi oleh hard cap. Hal ini yang menyebabkan payroll Brookly Nets untuk musim 2020-21 adalah ~157,82 (per hari Minggu, 5 Desember 2020, jam 06:27 WIB) yang artinya sudah melewati apron


Figur 2: Forwarda Brooklyn Nets, Kevin Durant. 

Pertanyaan #3: Apakah Houston Rockets mengaktifkan hard cap untuk musim 2020-21?

Kesimpulan:

Setelah mempelajari istilah salary cap, luxury tax dan apron secara seksama, perlu disadari bahwa mengetahui nominal salary cap, luxury tax dan apron tentu akan membantu fans NBA untuk mempunyai gambaran akan pergerakan apa yang dilakukan oleh tim favoritnya. Musim 2019-20 menetapkan salary cap sebesar109,14, tax line sebesar 132,63 dan apron sebesar 138,93. Dengan ini bisa disadari bahwa payroll tim NBA sebenarnya bisa mencapai angka yang setinggi-tingginya. Dengan syarat, tidak mengaktifkan hard cap dan pemilik tim bersedia membayar tax bill.

Jawaban:

-. Pertanyaan#1 =~127,63

-. Pertanyaan#2 = 52,25

-. Pertanyaan#3:Ya, Christian Wood dikontrak melalui transaksi S&T. (*)

* Penulis juga aktif menjalankan akun instagram @nbacap.id

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Pelicans Tumbang! Warriors ke Perempat Final NBA Cup 2024
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Mavericks Hantam Nuggets Tanpa Doncic, Peluang NBA Cup Masih Terjaga
James Harden: Setidaknya Ada 2 Gelar Jika Thunder Tidak Menukar Saya
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Ruki Jared McCain Jadi Penyelamat Sixers