Mungkin tak banyak yang tahu tentang sejarah basket di Indonesia. Bahkan tentang klub-klub yang berdiri di Indonesia. Apalagi bila ada di luar Jawa. Nyatanya di Makassar ada sebuah klub yang sudah berdiri selama 68 tahun. Merpati Putih begitulah klub didirikan oleh Irfan Winarso pada 23 Oktober 1946 itu. Lalu pada tahun 1948 klub ini berganti nama menjadi Flying Wheel. Untuk memeriahkan ulang tahun ke-68, Flying Wheel menggelar Flying Wheel Cup 2016, yang berlangsung 23 hingga 27 November 2016.
"Gelaran terakhir Flying Wheel Cup itu tahun 2010, saya pun lupa siapa pesertannya. Tapi tahun ini kami mengadakan turnamen kembali dan lebih meriah," kata Peter Nursalim selaku ketua panitia.
Peter mengaku, turnamen kali ini luar biasa. Diikuti beberapa tim kontestan IBL seperti CLS Surabaya, Aspac Jakarta, Pacific Surabaya, Satya Wacana Salatiga. Namun ada juga tim-tim peserta yang diperkuat bintang-bintang basket tanah air yang cukup dikenal dan bahkan mereka juga mendatangkan legiun asing. Seperti GSBC Jakarta, Indonesia Falcons, Sonic Samarinda dan tentunya tuan rumah Flying Wheel. Selain itu, dari tim putri juga datang Merpati Bali, Surabaya Fever dan Sahabat Semarang. Total peserta ada delapan tim putra dan empat tim putri termasuk tim tuan rumah Flying Wheel.
"Tujuan kami mengadakan turnamen ini karena kami ingin memberikan pengalaman baru buat anak-anak kami, dan pada umumnya basket Makassar. Karena sampai saat ini belum ada tim Makassar yang bisa tampil di level nasional," lanjut Peter.
Sejatinya di Makassar ada liga yang sudah bergulir selama dua tahun yakni Makassar Basketball League. Liga lokal tersebut diikuti delapan tim putra dan empat tim putri. Harapannya dengan adanya Flying Wheel Cup, klub-klub di Makassar bisa belajar dari tim-tim nasional.
Momen perayaan ulang tahun klub berlogo roda terbang itu juga menjadi langkah awal klub tersebut untuk melangkah ke level nasional. Untuk tim putra, mereka ingin mengikuti turnamen divisi satu. Sedangkan untuk tim putri, Flying Wheel berharap bisa jadi kontestan liga profesional musim depan.
"Flying Wheel ingin tampil di level nasional. Kalau untuk putra, saya rasa persaingan di level atas sangat ketat, jadi kami ingin mengikuti turnamen divisi satu dulu. Tapi untuk putri kami sudah siap. Bila tak ada persyaratan khusus kami bisa langsung ikut liga. Atau kalau harus merger dengan tim lama lebih dulu, kami juga siap dengan syarat tersebut," tegas Peter.
Foto: Mei Linda