Ferdinand Damanik atau yang akrab dipanggil Damanik resmi pindah dari Aspac Jakarta. Ia kini resmi bernaung di bawah bendera JNE Bandung Utama.
"Kontrak saya di Aspac memang sudah habis, dan tidak diperpanjang lagi," kata Damanik melalui sambungan telepon, Kamis (24 November 2016).
Pasca kompetisi musim lalu berakhir, pria kelahiran Tambun, 15 April 1988 tersebut bertolak ke Filipina untuk berlibur dengan keluarga. Pulang ke tanah air, Damanik langsung turun di turnamen yang berlangsung di beberapa kota. Ia pun menunggu tawaran dari klub yang berminat memakai jasanya. Akhirnya Bandung Utama yang jadi pilihan Damanik.
"Saya menimbang beberapa tawaran kepada saya, namun Bandung Utama yang memberikan tawaran terbaik. Durasi kontrak saya dengan Bandung Utama itu dua tahun plus satu. Artinya, dua tahun itu mereka akan evaluasi kinerja saya, kalau bagus ya ditambah satu tahun lagi," lanjut pemain yang berposisi sebagai center itu.
Damanik melihat Bandung Utama sebagai tim yang punya potensi untuk naik ke papan atas. Syaratnya mereka harus punya pemain yang kompak dan sistem yang bagus. Setidaknya kini Bandung Utama mulai membangun hal itu dan memilih pemain yang bagus.
"Mungkin saya melihat Bandung Utama kurang big man, dan saya ingin bantu mereka. Apalagi ke depan liga kan ada pemain asing. Mudah-mudahan Bandung Utama dapat pemain asing yang bagus dan kehadiran saya bisa bantu tim naik ke atas," harap Damanik.
Damanik merupakan lulusan De La Sale University di Manila, Filipina. Ia pernah mengikuti UAAP Basketball Championship dan menjadi juara pada season 2007-2008. Damanik memulai basket profesionalnya pada musim 2012-2013 membela Pelita Jaya EMP Jakarta. Lalu di tahun 2014 Damanik bergabung Aspac Jakarta. Ia juga pernah membela tim nasional Indonesia pada SEA Games 2013 di Myanmar.
Foto: Hari Purwanto