Alasan NBA Tak Mau Buat "Gelembung" Lagi

| Penulis : 

NBA musim 2019-2020 sudah berakhir. Los Angeles Lakers keluar sebagai juaranya. Namun di balik itu semua, liga mengabiskan ratusan juta dolar Amerika untuk bisa menyelesaikan musim ini. Membuat "gelembung" di Walt Disney World Resort tidak murah. Meski berhasil menyelamatkan semua orang dari ancaman penularan virus korona, NBA ternyata tak mau membuat "gelembung" ini lagi.

Tiga bulan menjamin kehidupan ratusan orang bukan hal yang mudah. NBA berupaya membuat pemain, ofisial, dan kru pertandingaan nyaman berada di "gelembung" ini. Kawasan Walt Disney World Resorts tersebut disulap menjadi area terbatas. Semua kebutuhan dipenuhi oleh NBA mulai makanan, hingga membuat tempat cukur rambut khusus bagi para pemain.

Sekadar mengingat kembali, bahwa pada 25 Juni, ada 111.725 kasus Covid-19 yang ditemukan di Florida. Jadi untuk negara bagian itu, total kasusnya mencapai 736.024 kasus. Sementara itu, NBA sedang menyiapkan skenario untuk memasukkan 22 tim ke Florida.

Saat liga mulai digulirkan kembali pada 31 Juli, kasus Covid-19 di Florida bertambah lebih dari 600 ribu. Jumlah tersebut tiga kali lebih banyak dari seluruh kasus yang ditemukan di Kanada. Catatan kematian akibat Covid-19 di Florida mencapat 12.000 ribu kasus. Tetapi NBA tetap dijalankan dengan baik, hingga musim selesai pada 11 Oktober 2020.

Scott Stinson dari Toronto Sun menulis bahwa "gelembung" NBA itu dibuat dengan biaya di kisaran AS$150 hingga 200 juta. Harga yang pantas untuk membuat sebuah area yang bisa menyelamatkan 22 tim peserta liga terbebas dari penularan virus korona. Faktanya, justru ini membuat sakit kepala para petinggi NBA.

Menurut Sam Amick dari The Athletic, total kerugian NBA akibat pandemi virus korona diperkirakan sekitar AS$1,5 miliar. Itu dihitung sejak liga membatalkan beberapa pertandingan musim reguler. Lalu pertandingan tanpa penonton di "gelembung" NBA juga menyumbang kerugian besar musim ini. Jadi ancaman terbesar bagi NBA musim depan adalah penurunan pendapatan. Meski berhasil dalam perspektif kesehatan, tapi membuat "gelembung" untuk satu musim penuh bukan ide bagus.

"Apakah ingin membuatnya lagi? Tidak," kata Michael Roberts selaku Direktur Eksekutif NBPA, seperti dikutip dari Forbes. "Saya menanyakan hal tersebut kepada para pemain. Mereka mengatakan tidak pada 'gelembung' ini."

Sebenarnya penurunan pendapatan NBA ini juga berdampak pada pemain. Adam Silver selaku Komisaris NBA mengumumkan bahwa batasan gaji pemain untuk musim 2020-2021 dinaikkan menjadi AS$115 juta. Saat itu, kondisinya normal. Menurut Adrian Wojnarowski dari ESPN, liga bisa saja menurunkan batasan gaji hingga AS$30 juta. Kondisi tersebut, menurut Michelle Roberts, bisa mengganggu stabilitas ekonomi pemain. NBA dan NBPA masih punya beberapa minggu untuk mencari solusi dari masalah tersebut.

Belajar dari pengalaman NBA, penyelenggara liga olahraga harus punya rencana matang untuk musim 2021. Membuat area terbatas untuk mencegah penularan virus korona bisa dilakukan bila ada sumber daya dan anggaran yang besar seperti NBA. Tetapi faktanya, NBA tampaknya tidak tertarik untuk membuat "gelembung" itu lagi. Karena biaya yang dikeluarkan sangat besar. (tor)

Foto: The New York Times

Populer

Scotty Pippen Jr. Bangkitkan Memori Sang Ayah di Chicago
Wemby Kembali, Spurs Menggilas Warriors
50 Poin LaMelo Ball Tidak Berarti Dihadapan Bucks
Tembakan Lebih Efisien, Nuggets Benamkan Lakers
Takluk 41 Poin! Thailand Menambah Derita Indonesia
Nasihat Ice Cube untuk Bronny James
James Harden: Setidaknya Ada 2 Gelar Jika Thunder Tidak Menukar Saya
Kelemahan Kings Makin Jelas Saat Takluk dari Clippers
Trae Young Pilih Jordan Brand
Nike Air Force 1 Low "Black Mamba" Hadir Kembali