Sabtu, 5 November 2016 lalu, Andre Yuwadi berpamitan dengan tim Stadium Jakarta. Lalu secara resmi ia berpamitan dengan publik basket tanah air melalui sebuah foto yang diposting di akun instagram pribadinya, Senin, 7 November 2016. Di kolom komentar, Andre menuliskan "Terima kasih Atas kesempatan bisa memimpin tim yang sangat unik dan sangat kolektif. Dua tahun yang sangat luar biasa!Thanks for everything."

Andre Yuwadi kini tak lagi menangani Stadium. Ini merupakan keputusan yang diambilnya sendiri. "Keputusan manajemen Stadium dan Aspac yang akan bergabung (merger) yang kemudian membuat saya tak ingin berada di tim tersebut. Memang saya sendiri yang mengambil keputusan untuk tidak lagi berada di Stadium lagi," ujar pelatih kelahiran 16 April 1989 itu.

"Kalau melihat peluang yang ada, tak menutup kemungkinan saya ambil kesempatan untuk melatih klub lagi. Tapi untuk saat ini saya masih ingin beristirahat dulu."

Andre Yuwadi bergabung dengan Stadium pada Desember 2014. Namun ia kiprah di basket nasional sebagai asisten pelatih pada NBL Indonesia musim 2011. Lulus dari Beijing Sports University, Andre menjadi asisten Wan Amran di CLS Knights Surabaya saat musim pertama NBL pada 2010-2011.

Hampir lima musim berada di sana, Andre bekerja dengan empat pelatih. Kemudian Andre pindah ke Stadium Jakarta untuk menggantikan asisten pelatih Freddy Marcos Gorey. Namun, di tengah perjalanan, Stadium mengangkatnya menjadi kepala pelatih menggantikan Tri Adnyanaadi Lokatanaya. Meski terseok-seok lolos ke playoff untuk menempati posisi kedelapan, Stadium secara luar biasa bisa menembus semifinal dengan mengalahkan juara bertahan, Aspac Jakarta. Di NBL Indonesia musim 2014-2015 Stadium finis di peringkat keempat.

Lalu, Andre kembali memimpin Stadium di IBL 2016. Mereka berhasil melaju ke play-off, namun kalah dua kali melawan Aspac Jakarta.

Foto: Hari Purwanto

Komentar