Piala Perbasi alias Perbasi Cup 2016 akan berlangsung sebentar lagi (23-30 Oktober). Tim-tim peserta yang terdiri dari 10 tim Indonesian Basketball League (IBL) tengah bersiap-siap diri. Dua tim IBL Garuda Bandung dan Bimasakti Nikko Steel Malang absen karena tak memiliki dana operasional.
Geliat menarik dari persiapan menuju Piala Perbasi adalah persiapan dari tim-tim papan atas. Tim-tim seperti Satria Muda Pertamina Jakarta, Aspac Jakarta, CLS Knights Surabaya dan Pelita Jaya EMP Jakarta seolah berlomba pamer amunisi.
Adu unjuk kekuatan ini berbentuk pengenalan pemain-pemain baru. Baik pemain rekrutan baru, maupun pemain-pemain rekrutan dari luar negeri. Ya, Piala Perbasi memperkenankan setiap tim untuk menggunakan maksimum dua pemain asing.
Ada tim-tim yang tengah menyedot pemain-pemain baru, ada pula tim-tim yang melepas beberapa pemainnya. Garuda Bandung melepas Rizal Falconi dan Muhammad Dhiya'ul Haqq ke Satria Muda Pertamina Jakarta. Respati Ragil Pamungkas dan Firman Dwi Nugroho dilepas Satya Wacana Salatiga ke Pelita Jaya dan CLS Knights.
Selain migrasi beberapa pemain, ada pula pergerakan pelatih. Salah satu yang paling menarik adalah dipecatnya Benjamin Alvarez Sipin III alias Coach Benji oleh Pelita Jaya.
Seperti kita ketahui, Coach Benji gagal membawa Pelita Jaya juara di Grand Final IBL 2016. Pelita Jaya kalah dari CLS Knights.
Sebelum ke Pelita Jaya, Benjamin Alvarez Sipin IIIÂ pernah menjadi senior coach di Ataneo Basketball School. Dirinya juga membesut Ateneo Eaglets (PRADA Jrs. Team) dan Ateneo Lady Eagles-B. Terakhir coach Benjie tercatat sebagai pelatih di La Salle Greenhills Basketball team. Di Pelita Jaya pelatih asal Filipina itu dikontrak selama dua musim.
Baru setahun memegang, Pelita Jaya memutus kontrak Coach Benji.
"Waktu saya datang ke sini, saya tidak memberi janji apa pun. Saya rasa tak ada pelatih yang berani memberi janji juara kepada timnya karena itu akan terlihat gila. Tetapi saya tentu menerima target mereka untuk memenangkan gelar juara (IBL 2016). Tapi ini sebuah proses. Tak ada jaminan. Saya seharusnya punya dua tahun untuk mengejar target itu. Di tahun pertama saya berhasil membawa gelar juara preseason tournament, kemudian kembali membawa tim ke Grand Final. Bagi saya, rasanya saya sudah melakukan hal yang baik," kata Coach Benji setelah mendapat kepastian bahwa dirinya tak akan lagi bersama Pelita Jaya.
Walau mau tidak mau harus menerima, Coach Benji mengaku berat menerima keputusan tersebut.
"Pelita Jaya mengatakan kepada saya bahwa kondisi liga yang tidak pasti membuat mereka melepas saya. Katanya, sponsor-sponsor mundur dan memengaruhi anggaran ke depan. Mereka mengatakan bahwa tim memiliki masalah dengan anggaran. Tim tidak lagi mampu mempertahankan saya. Jelas saya kecewa. Sebagai pelatih, saya datang dari Filipina dan telah mengorbankan banyak hal yang seharusnya bisa saya lakukan di sana sebelumnya. Ini bagian dari risiko sebagai pelatih. Tak ada yang permanen," tambahnya.
Belum ada rencana lanjutan apakah Coach Benji akan melatih kembali di Filipina. Namun yang jelas ia mengatakan bahwa ia sangat mencintai basket Indonesia dan fans Pelita Jaya. Bagi Coach Benji, fans Pelita Jaya sangat mengapresiasi apa yang sudah ia lakukan untuk tim.
Ditinggal Coach Benji, Pelita Jaya di Piala Perbasi tampaknya akan ditangani oleh Johanis Winar. Coach Ahang (panggilan akrab Johannis Winar) adalah asisten Coach Benji di IBL 2016. Ia juga menjadi asisten AF Rinaldo di NBL Indonesia 2014-2015. AF Rinaldo adalah pelatih yang juga dipecat Pelita Jaya setelah tim ini kalah di Grand Final melawan Satria Muda. (*)
Foto: IBL