Anthony Davis dan LeBron James Makin Kompak

| Penulis : 

Inilah yang diharapkan fans Lakers ketika pada 15 Juni 2019 Anthony Davis mendarat di Los Angeles. Hari ini, Minggu, 20 September waktu setempat, Lakers menang di gim kedua final Wilayah Barat lewat tembakan fantastis dari Davis. Gim-gim seperti inilah yang membuat James rindu bermain di Staples Center. Lakers semakin optimis bisa mendapatkan gelar ke-17 di musim ini.

"Ini. Ini adalah alasan untuk apa mereka membawaku ke sini," kata Davis kepada Allie LaForce dari TNT.

Tembakan tiga angka Davis untuk kemenangan 105-103 atas Denver Nuggets, memang bukan tembakan kemenangan di fina, atau setidaknya memenangkan salah satu fase playoff. Karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan selama final Wilayah Barat melawan Nuggets yang musim ini sulit untuk dikalahkan.

Tetapi mengingat situasinya, patutlah penggemar Lakers memuji keberhasilan tersebut. Tertinggal satu poin, dengan 2,1 detik tersisa ketika bola masuk. Situasi yang hasilnya mengejutkan bagi fans Lakers, sekaligus kekecewaan yang mendalam untuk pendukung Nuggets.

"Satu hal yang saya harap AD miliki malam ini, dengan tembakan yang dia buat, saya berharap kami bermain di Staples (Center)," kata LeBron James. "Maksud saya, kami sangat merindukan fans kami. Dan saya hanya bisa membayangkan. Mungkin atap Staples Center akan meledak saat AD melakukan tembakan malam ini. Saya akan sangat senang jika dia memiliki momen itu, karena saya tahu bagaimana rasanya bagi saya."

James mengingat pertandingan Gim 2 dari final Wilayah Timur 2009. Saat itu, James melepaskan tembakan terakhir yang membawa Cleveland Cavaliers menang 96-95 atas Orlando Magic. Kebetulan saat itu Magic dipimpin oleh Dwight Howard yang kini menjadi rekannya di Lakers.

Sebaliknya, Davis memang menginginkan ada di situasi seperti sekarang. Dia juga ingin mengalami tekanan seperti saat ini. Itu sebabnya Davis memutuskan keluar dari New Orleans Pelicans. Selama di Pelicans, Davis hanya sekali bermain di putaran kedua (semifinal wilayah). Tidak lebih dari itu.

"Hanya karena timnya belum cukup bagus untuk mencapai momen ini, bukan berarti dia tidak hebat," kata pelatih Lakers Frank Vogel. "Kami melihat itu malam ini. Tidak mengherankan bagi saya. Tidak mengherankan bagi seluruh anggota tim."

Baca Juga: Buzzer Beater Anthony Davis Hancurkan Momen Kebangkitan Nuggets

Memang awalnya, tidak ada jaminan bahwa Lakers bisa juara musim ini dengan kehadiran Davis. Tapi Davis bekerja sama dengan James meyakinkan Rob Pelinka untuk mengisi daftar pemain di sekitar mereka. Pelinka sendiri rela dianggap sebagai manajer umum yang menurut kata-kata pemain. Namun, Pelinka ingin memenuhi keinginan Davis dan James agar mereka nyaman di lapangan.

"LeBron akan memberitahumu (marah)," kenang Davis. "Tapi tekanan itu membuat saya merasa bahwa setiap tembakan yang saya buat harus masuk. Saya memiliki kepercayaan diri untuk melakukan tembakan. Saya akui, ini adalah yang buzzer beater terbesar dalam karir saya."

"Ketika saya meninggalkan (New Orleans) saya hanya ingin bersaing untuk gelar juara, dan saya tahu bahwa momen seperti ini datang bersamanya, terutama di Los Angeles, salah satu tim besar di NBA."

Bukan tanpa alasan, Lakers mengenakan seragam "Mamba Black" mereka pada Minggu malam. Sebab, Vogel sendiri memakai seragam itu untuk memberikan motivasi bermain lebih besar bagi pemainnya.

"Kami merasa bermain sedikit berbeda dengan seragam itu," kata Davis. "Setiap kali kami memakainya, kepercayaan diri ini lebih besar." (tor)

Foto: NBA

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025