Boston Celtics berhasil menghentikan luka dari Miami Heat setelah memenangi gim 3 final Wilayah Timur dengan skor 117-106. Di gim ini, Celtics unggul sejak tepis mula, sama sekali tak pernah dalam kondisi tertinggal, serta sempat unggul hingga 20 poin. Jarak poin tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang tiga gim yang sudah dilalui.

Secara statistik, Celtics jelas layak menang dan mendominasi gim ini. Akurasi yang jadi faktor penentu terbesar dalam sebuah kemenangan berhasil mereka kuasai dengan baik. Celtics juga membatasi turnover mereka dan membuat Heat tak bisa memanfaatkan dengan baik kesempatan kedua mereka yang didapat dari offensive rebound. Heat meraih 12 offensive rebound tapi hanya menghasilkan 18 second chance points.

Perlu diketahui, di gim pertama, Celtics kalah karena akurasi mereka memburuk selepas kuarter dua. Di gim kedua, Celtics kalah karena turnover. Akurasi Celtics jauh lebih baik dari Heat di gim 2, tapi mereka membuat 11 turnover lebih banyak dan Heat berhasil memanfaatkan total 20 turnover tersebut dengan cukup baik.

(Baca juga: Tatum-Brown Agresif, Celtics Tipiskan Ketinggalan dari Heat)

Di gim 3, Celtics terlihat sangat agresif. Mengatasi pertahanan zona Heat yang membuat mereka mati kutu di gim 2, Celtics berusaha menyerang ke area kunci. Hasilnya pun, 60 dari keseluruhan 117 poin Celtics di gim 3 terjadi di area kunci Heat. Celtics hanya melepaskan 26 percobaan tripoin dari total 85 tembakan yang mereka lepaskan.

Perubahan lain yang ada di tubuh Celtics untuk gim 3 adalah kehadiran forwarda mereka, Gordon Hayward. Cedera engkel selama sebulan, Hayward kembali ke skuad tanpa dibatasi menit bermainnya. Di gim perdananya di playoff 2020 ini, Hayward langsung main 30 menit dan mencetak 6 poin, 5 rebound, 4 asis, 3 steal, dan 1 blok. Hayward melepaskan tujuh tembakan dan hanya dua yang masuk.

Secara kontribusi statistik tradisional, Hayward memang terlihat cukup komplet tapi tak cukup baik. Namun, secara pengamatan di gim, bisa dilihat kehadirannya membuat Heat kebingungan. Pasalnya, dengan keberadaan kembalinya Hayward, Celtics jadi memiliki tiga pemain sayap (bersama Jayson Tatum dan Jaylen Brown) yang sama hebatnya saat menyerang, tapi Hayward cukup bagus dalam bertahan.

Sepanjang kariernya, Hayward pernah satu kali masuk All Star. Kala itu, ia memang cukup produktif dengan 21,9 poin per gim. Akan tetapi, hal lain yang membuat Hayward masuk ke daftar All Star adalah kemampuannya menjaga pemain dari garda hingga forwarda. Di musim itu, Hayward memiliki defensive rating 106. Rata-rata kariernya, defensive rating Hayward ada di angka 108.

Selain itu, menelisik lebih dalam di statistik lineup, bisa dilihat bahwa dengan turunnya Hayward, Celtics jadi semakin bagus di dua sisi permainan. Apalagi saat mereka turun dengan susunan Kemba Walker, Marcus Smart, Jaylen Brown, Jayson Tatum, dan Hayward. Skuad ini turun selama tujuh menit dan memiliki offensive rating 162,5 serta defensive rating 76,5.

(Baca juga: Pengorbanan Gordon Hayward Berbuah Manis Bagi Celtics)

Saat Smart diganti dengan Daniel Theis pun, Celtics masih memiliki offensive rating yang sama tapi dengan defensive rating yang sedikit turun di angka 85,7. Meski turun, defensive rating tidak sampai 100 merupakan sebuah pencapain hebat. Sayangnya, skuad Walker, Brown, Tatum, Hayward, dan Theis hanya turun selama empat menit.

Kembali ke susunan lineup yang pertama (dua paragraf di atas), selama mereka bermain bersama tujuh menit, total ada 26 poin yang tercipta. Hebatnya lagi, poin tersebut tercipta dari 8/11 tembakan (73 persen). Hal ini menunjukkan bahwa Heat tak memiliki jawaban atas skuad yang mungkin bisa dibilang kecil ini. Tatum adalah pemain dengan postur tertinggi di susunan ini (6’8”).

Susunan pemain yang paling sering diturunkan di gim 3 sendiri adalah Walker, Smart, Brown, Tatum, dan Theis. Skuad ini turun selama 10 menit dan mencetak juga sama 26 poin. Akan tetapi, jumlah poin ini berasal dari 11/21 tembakan (52 persen). Akurasi yang masih baik, tapi jika dibandingkan dengan susunan sebelumnya, jelas terlalu jauh. Susunan Walker, Smart, Brown, Tatum, dan Hayward juga susunan dengan +/- terbaik selama gim 3. Mereka mencatatkan +13, berbanding +7 miliki susunan skuad yang ada mengganti Hayward dengan Theis.

Belum berhenti di situ, susunan skuad dengan Hayward juga menghadirkan tempo permainan yang meningkat tajam. Jika selama playoff ini, pace Celtics ada di kisaran 95, saat Walker, Smart, Brown, Tatum, dan Hayward turun bersama , pace Celtics bisa mencapai 120. Heat adalah tim dengan pace yang lambat dan kecepatan Celtics ini yang membuat Heat kecolongan 26 poin dalam tujuh menit.

Segala statistik yang hadir hanya bertujuan untuk menjawab pertanyaan di judul artikel ini. Dan berdasarkan statistik gim 3, maka jawaban dari pertanyaan tersebut adalah benar. Gordon Hayward adalah jawaban Celtics untuk menghentikan laju kemenangan Heat. Perlu diingat, kekalahan di gim 3 baru menjadi kekalahan kedua Heat di playoff kali ini dan mereka sudah masuk ke final Wilayah Timur. Jika Heat tak menemukan jawaban balik atas kehadiran pemain berusia 30 tahun tersebut, mereka bisa jadi kehilangan gim 4 yang akan digelar tiga hari lagi, atau bahkan kehilangan seri ini sendiri.

Foto: NBA

 

Populer

Dame Akan Bagi Bonus NBA Cup Dengan Karyawan Bucks
Juara NBA Cup 2024, Bucks Tidak Pesta Sampanye
Taurean Prince Mengumpulkan Rp16 Miliar Hanya dari NBA Cup
Milwaukee Bucks Juara Emirates NBA Cup 2024!
De’Aaron Fox Ingin Melihat Keseriusan Kings Bersaing di NBA
Darvin Ham Jadi “Jimat” Juara NBA Cup
KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
Kekalahan di Final NBA Cup 2024 Jadi Pelajaran Berharga Bagi Thunder
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA
Nuggets Tertarik Mendatangkan Zach LaVine