CLS Knights Surabaya kembali mendapatkan amunisi baru. Kali ini, Jan Misael Panagan yang bergabung tim asal Kota Pahlawan tersebut. Jan dikontrak dengan durasi tiga tahun.

Seperti yang kita tahu, Jan Misael Panagan adalah point guard yang berbakat. Ia selalu jadi pilihan utama tim basket Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) di Liga Mahasiswa (LIMA). Ia sebelumnya juga pernah tergabung di Tim Nasional Muda Indonesia (U18) di FIBA Asia U18 Championships di Mongolia 2012.

Prestasi terbaru, Jan bersama tim basket provinsi Jawa Barat memenangi medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat, akhir September lalu. Jan adalah satu-satunya pemain yang yang tersisa dari skuat provinsi Jawa Barat di PON 2012 Riau. Jadi ia kini memegang dua medali emas PON.

"Pastinya senang sekali karena kami bisa membuktikan diri. Selain itu di PON kan semuanya beranggapan bahwa Jatim yang akan mendapat emas. Tapi kami bisa membalik anggapan tersebut," ujarnya.

Kini pasca-PON, Jan Misael Panagan mulai menginjakkan kaki di basket profesional. Juara bertahan IBL 2016 itu meminangnya untuk memperkuat barisan guard.

"Saya sebenarnya sudah diajak bergabung setahun sebelumnya. Hanya saja saya ingin menyelesaikan kuliah dulu dan fokus PON. Baru setelah itu bergabung dengan CLS Knights," ujar sarjana Sistem Informasi tersebut.

Berani bergabung dengan CLS Knights, berarti harus berani bersaing dengan pemain-pemain berkualitas lainnya. Sebab di tim ini, menurut Jan, punya pemain bagus yang posisinya sama dengan dirinya.

"Saya rasa ada Arif Hidayat, Otturay yang menjadi saingan saya. Tapi juga masih ada Mario Wuysang yang jadi pilihan utama," tuturnya. "Berani bersaing itu harus, karena ini kan profesional, jadi seperti pekerjaan juga. Kalau tidak berani bersaing pasti kehilangan pekerjaan. Harapan saya bisa membantu CLS Knights mempertahankan gelar juara."

Selama bergabung di tim ini, Jan berencana akan mengisi waktunya dengan mengambil kursus-kursus. Ini dilakukan agar ia tetap bisa belajar. Soal meneruskan kuliah hingga S2, Jan masih berpikir lagi untuk itu.

Foto: Hari Purwanto

Komentar