GOR C-tra Arena, Bandung, dibanjiri penonton yang ingin menjadi saksi tim manakah yang menjadi juara di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016, Rabu (28 September 2016). Dua tim terkuat yang bertarung di partai puncak adalah tim putra Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim).
Meski keduanya sempat bertemu di babak penyisihan, namun hasilnya kini berbeda. Sebelumnya, Jatim unggul 77-70, kali ini Jabar bisa membalik keadaan dan menang, 62-49. Kemenangan Jabar sekaligus memastikan medali emas tetap berada di tangan mereka. Pada PON 2012, Jabar juga berhasil menyabet medali emas.
Di pertandingan ini, tekanan tampak ada di kubu Jatim. Di kuarter pertama, kedua tim mengeluarkan kemampuan terbaik masing-masing. Baru di kuarter kedua, terlihat jelas perbedaan kedua tim. Tumpulnya shooter Jatim, membuat mereka mau tak mau harus menyerang ke paint area. Namun defense Jabar, membuat pemain Jatim terlihat frustasi.
Jabar memang tak bisa menyerang ke dalam paint area Jatim, pasalnya big man Jatim benar-benar bagai tembok yang susah ditembus. Namun, Jabar punya shooter yang tajam, bahkan pemain-pemain yang sedianya bukan shooter bisa menembak dengan sangat baik.
"Mereka lagi bagus mainnya. Saya sudah coba berbagai cara, menembak dari luar tidak bisa, attack ke dalam susah juga. Anak-anak kelihatan kelelahan, rebound saja loncatnya tidak seperti biasanya," ucap kepala pelatih Jatim, Wellyanto Pribadi.
Dari catatan statistik tercermin bahwa Jatim dimatikan lewat tembakan tajam pemain-pemain Jabar. Mereka mencatat persentase akurasi tembakan tiga angka mencapai 32 persen. 13 tembakan yang masuk dari 41 kali percobaan. Sedangkan Jatim hanya memasukkan 3 tembakan 3 angka saja. Tujuh dari 12 pemain Jabar melepaskan tembakan tiga angka. Namun yang paling tajam adalah Cassiopeia Manuputy yang mampu memasukkan 4 dari 8 tembakan yang dilepasnya. Selain itu, poin dari pemain-pemain cadangan Jabar lebih tinggi dari Jatim.
"Saya memang tidak punya cara lain kecuali kick out dan melakukan tembakan dari luar. Kami sulit menembus ke dalam, jadi kami coba tarik big man ke dalam lalu melepaskan tembakan dari luar. Saya sebenarnya tidak menyangka kalau shooting kami hidup, beberapa pemain yang tidak biasa shooting, tembakannya bagus sekali," kata Ricky Gunawan, kepala pelatih Jabar.
"Perjalanan kami di PON kali ini memang tidak begitu mulus. Kami sempat kalah dari Jatim, dan selalu terlibat laga ketat di semua pertandingan. Tapi inilah yang membuat anak-anak lebih struggle, mereka terbiasa untuk berjuang. Akhirnya di final, mereka bisa membuktikan itu," imbuh Ricky.
Foto : Hari Purwanto