LeBron James memimpin Los Angeles Lakers, sekaligus LA Clippers dalam pemungutan suara pemain NBA, yang dilakukan setelah boikot pertandingan, Rabu, 27 Agustus waktu setempat. James memang punya pengaruh yang besar di komunitas pemain, khususnya di dua klub Los Angeles.
King James adalah salah satu atlet paling aktif dalam menyoroti politik dunia. Dia telah melakukan banyak hal di lingkungannya, seperti membuka sekolah, aksi-aksi sosial, bahkan baru-baru ini dia berbicara tentang hak suara menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2020. Sejauh ini, suara James juga paling berpengaruh di NBA.
Pemain Clippers Patrick Beverly mengatakan saat liga dan pemain mempertimbangkan untuk melanjutkan kompetisi, mereka akan melihat reaksi dari LeBron James.
"Jika King James mengatakan bahwa kami harus melompat. Maka kami semua akan melompat," tulis Beverly dalam akun twitternya.
Begitu juga pada hari Rabu ini. James dan Lakers, notabene adalah saingan utama Clippers mendapatkan gelar juara. Tetapi ketika James membuat timnya berhenti bermain, maka Clippers juga membuat keputusan yang sama.
Meski belum jelas dari kedua tim ini. Apakah keputusan tersebut sudah final. Sebab, menurut Shams Charania dari The Athletic, James keluar meninggalkan gedung pertemuan, lalu semua pemain Lakers dan Clippers mengikutinya.
Dilaporkan Charania, James ingin pemilik klub mengambil tindakan yang lebih bisa menciptakan perubahan sosial. James sendiri sebenarnya tidak suka dengan langkah-langkah NBA mengembalikan kompetisi dengan menyinggung perjuangan. Buktinya, James memakai namanya sendiri di jersei, dan tidak menggunakan pesan keadilan sosial yang disarankan oleh liga.
Baca Juga: Pemain Lakers dan Clippers Memilih Berhenti
Sementara itu, pemain Heat Udonis Haslem menganggap bahwa liga sudah tidak ada harganya ketika Lakers dan Clippers memilih keluar. Tanpa dua tim favorit juara di liga, kompetisi akan berjalan aneh. Dengan kata lain, tidak ada LeBron James, maka tidak ada musim kompetisi.
Apa yang ditawarkan liga juga tidak memenuhi ekspektasi pemain. Menempatkan pesan sosial di jersei dan memasang "Black Lives Matter" di lapangan tidak cukup.
Pemilik NBA dan sponsor adalah orang-orang yang paling berkuasa di Amerika Serikat. Jika ingin terus menghasilkan uang dari permainan LeBron James dan kawan-kawan, maka mereka harus mengambil tindakan nyata untuk mendukung tujuan para pemain NBA. (tor)
Foto: NBA