Pemain-pemain NBA akhirnya mewujudkan ucapannya. Meski awalnya Toronto Raptors dan Boston Celtics yang dikabarkan menolak bermain, Milwaukee Bucks yang dijadwalkan memainkan gim kelima putaran pertama mereka hari ini, Rabu, 26 Agustus 2020, waktu setempat, mewujudkan wacana ini lebih dulu.
Meski sudah hadir di lapangan sejak dua jam sebelum gim, tak satupun pemain Bucks keluar untuk pemanasan. Lawan mereka, Orlando Magic, sempat melakukan pemanasan. Namun, saat waktu tepis mula (tip-off) tersisa 3 menit 56 detik, Magic memutuskan kembali ke ruang ganti mereka dan juga tak bermain.
(Baca juga: Jacob Blake, Korban Kebrutalan Polisi Terbaru di Amerika Serikat)
Atas hal ini, aturan sebenarnya akan menjatuhkan kemenangan kepada Magic, karena Bucks sama sekali tak muncul di lapangan. Pun demikian, laporan beberapa media menyebutkan bahwa pemain Magic menolak kemenangan ini dan memilih untuk menyebut gim ini ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Beberapa petinggi NBA dikabarkan sempat mendatangi ruang ganti Bucks. Namun, tak satupun dari mereka masuk ke dalam ruang ganti dan berbicara ke pemain. Di sisi lain, Presiden Bucks, Jon Horst, sempat keluar dan berbicara ke media tentang keputusan ini. Dilansir ESPN, keputusan menolak bermain ini datang dari para pemain dan Bucks sebagai organisasi cukup mendukung keputusan ini. Horst juga menegaskan para pemain menolak memberi komentar kepada awak media.
Dikabarkan juga, para pemain Bucks berusaha menghubungi pihak berwajib di Wisconsin untuk memberi tekanan segera memberikan keadilan atas kasus penembakan Jacob Blake. Ya, semua ini bermula dari aksi brutal polisi yang menembak seorang warga kulit hitam bernama Jacob Blake di kota kecil bernama Kenosha yang terletak di Wisconsin, negara bagian yang sama dengan Milwaukee. Blake ditembak tujuh kali oleh polisi di hadapan tiga anaknya yang ada di dalam mobil.
“Kami sudah lelah dengan segala pembunuhan dan ketidakadilan yang terjadi,” ujar garda Bucks, George Hill, kepada The Undefeated semalam sebelum menolak bermain.
(Baca juga: Merespon Kasus Jacob Blake, Raptors Kemungkinan Boikot Gim Lawan Celtics)
Amerika Serikat kini dihadapkan dengan masalah rasisme dan kebrutalan polisi. Kejadian penembakan hingga pembunuhan yang terus terjadi kepada warga keturunan Afrika-Amerika membuat pemain NBA yang mayoritas juga dari keturunan yang sama melakukan gerakan ini. Mereka berharap, dengan aksi ini, pemangku kepentingan akan lebih serius melakukan perubahan sistem guna membentuk komunitas masyarakat yang lebih baik. (DRMK)
Foto: NBA