Bagaimana rasanya jika satu-satunya lapangan tempat latihan basket kamu harus luluh lantak terkena gempa? inilah yang kini dirasakan oleh skuad SMAN 1 Tanjung yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara.
Tim basket partisipan Honda DBL West Nusa Tenggara Series (NTB) ini tetap serius berlatih. Walau harus ditemani bekas puing-puing reruntuhan bangunan GOR Kabupaten Lombok Utara. Mau tidak mau itu harus mereka terima. Pasalnya, itulah satu-satunya lapangan basket yang dekat dengan jangkauan mereka.
"Sejak tahun 2018 lalu, GOR tempat kami biasa main basket ini roboh akibat gempa. Dan sampai sekarang masih belum diperbaiki. Jadi kita yang awalnya latihan indoor jadi outdoor," gurau Heri Irawan, salah satu penggawa SMAN 1 Tanjung.
Heri lantas bercerita bahwa setelah gempa, ia dan teman-temannya secara sukarela membersihkan lapangan. Puing-puing yang berserakan pun mereka singkirkan agar lapangan tersebut bisa kembali digunakan. Walau sifatnya hanya sementara.
Meski begitu, hal ini bukan jadi alasan mereka untuk berhenti bermain basket. Bahkan menjadi semangat tersendiri yang membuat mereka tak ingin menyia-nyiakan waktu untuk berlatih. Bahkan saat pandemi seperti sekarang.
"Kami rata-rata punya mimpi yang sama. Pengin menjadi pebasket profesional. Mengikuti jejak senior kami, AA Ngurah Wisnu Budidharma Saputra (yang pernah bermain untuk CLS Knights Surabaya dam kini tercatat pemain Satria Muda Jakarta). Makanya kita sama-sama merajut mimpi meski dalam keterbatasan," tambah Heri.
Heri dan para pebasket Lombok Utara pun berharap agar GOR tersebut bisa diperbaiki. Memang, untuk sementara masih bisa digunakan, namun keadaan GOR yang rusak ini membuat sepatu dan bola mereka cepat rusak.
"Apalagi kondisi pandemi seperti sekarang. penghasilan orang tua kan berkurang jadi kalau barang kami rusak ya jadinya agak susah," tutup Heri. (zaq)
Foto: dbl.id