Sukses. Demikianlah kata yang paling pas untuk menggambarkan rangkaian penyelenggaraan eksebisi cabang olahraga basket 3x3 di PON XIX Jawa Barat 2016. Diselenggarakan selama dua hari, yaitu tanggal 24 dan 25 September di The Jungle Mall Nirwana Bogor, basket 3x3 berhasil menjalani debutnya di ajang olahraga empat tahunan nasional tersebut.

“Luar biasa, saya tidak menyangka bahwa para peserta sudah semakin akrab dengan 3x3,” terang Anthony Gunawan, ketua sub-bidang 3x3 Pengurus Pusat Perbasi. “Tidak ada call-call yang diambil hanya untuk menjelaskan kepada pemain tentang aturan-aturan khusus di 3x3.”

Sejalan dengan program FIBA yang ingin memasyarakatkan 3x3 dan menjadikannya salah satu nomor di Olimpiade Tokyo 2020, Pekan Olahraga Nasional alias PON adalah salah satu ajang terpenting untuk memuluskan jalan tersebut.

Untuk menjadi cabang resmi di PON, sebuah nomor olahraga harus menjalani gelaran eksebisi terlebih dahulu. Gelaran eksebisi ini perlu dilakukan untuk melihat berbagai macam kesiapan. Baik peminatnya, pemahaman para etletnya, hingga kesiapan perangkat-perangkat pendukung lainnya. Syarat lainnya adalah ketertiban dan kelancaran penyelenggaraan yang sepertinya telah dilewati dengan sangat baik oleh 3x3.

Pada hari terakhir (kemarin), lokasi pertandingan dipenuhi penonton. Dua pertandingan final menyedot perhatian luar biasa. Pada babak final kategori putri, Sumatera Barat mengalahkan Jawa Tengah dengan skor 21-11. Cukup menarik, karena tim Jawa Tengah sudah sangat aktif mengikuti berbagai ajang 3x3 sementara tim Sumbar boleh dikatakan sebagai tim yang tidak terlalu terdengar gaungnya. Hasil ini seolah kembali menegaskan kesan kuat dari cabang 3x3 bahwa laga-laga di dalamnya sangat sulit ditebak.

Pertandingan seru berlangsung pada kategori putra. Tim Sumatera Barat juga berhasil mengirim wakilnya ke final. Sayangnya, mereka tidak berhasil mengawinkan gelar. Berhadapan dengan tim kuat DKI Jakarta, tim Sumatera Barat kalah 18-21.

Pada laga eksebisi ini, ada 10 tim putri dan 12 tim putra yang ikut berkompetisi. Angka ini ini mengindikasikan bahwa salah satu syarat untuk dipertandingkan di PON selanjutnya telah terpenuhi. KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) menyaratkan bahwa untuk bisa tampil sebagai laga resmi, di ajang eksebisi harus ada masing-masing delapan tim dari delapan provinsi yang berkompetisi.

“Sebenarnya masih ada tiga provinsi lagi yang ingin bertanding. Namun mereka terlambat mendaftar,” lanjut Anthony.

“Saya optimistis 3x3 akan dipertandingkan secara resmi di PON 2020. Kenapa? Karena penyelenggaraan eksebisi bisa dibilang sukses. Itu yang pertama. Kedua, cabang ini sudah akan dipertandingkan di Asian Games 2018 nanti. Ini akan menjadi acuan KONI dan panitia PON selanjutnya untuk mengangkat 3x3.”

Kesuksesan eksebisi 3x3 di PON 2016 sebenarnya punya arti lain selain harapan besar bahwa ia akan tampil secara resmi di Papua 2020. Harapan ini sekaligus merupakan sebuah peluang. Peluang bagi para pebasket di Indonesia untuk menseriusi cabang ini dan tampil sebagai sosok-sosok baru yang menorehkan prestasi.

Foto: Ariya Kurniawan

Komentar