Menambah jumlah kontestan sudah jadi rencana jangka panjang Indonesian Basketball League (IBL). Mereka juga sudah memulai dengan membuka pendaftaran untuk tim baru tahun ini. IBL punya prioritas untuk tim luar Jawa. Tujuannya untuk ekspansi liga dan menjaga ekslusifitas kota.
Hal tersebut diungkapkan oleh Junas Miradiarsyah selaku Direktur Utama IBL. Menurutnya, liga ingin tim peserta tidak menumpuk di salah satu kota saja. Bila kita lihat, saat ini sudah ada empat tim di Jakarta (Satria Muda, Pelita Jaya, NSH, Hangtuah), satu tim di Bandung (Prawira), dua tim di Surabaya (Pacific Caesar dan Louvre), satu di Yogyakarta (Bima Perkasa), dan satu di Salatiga (Satya Wacana). Bila melihat persebaran peserta ini, maka liga tidak mungkin berkembang ke daerah lain. Oleh sebab itu, ketika pendaftaran tim baru ini dibuka, IBL ingin menarik tim dari luar Jakarta, dan lebih baik lagi kalau ada tim luar Jawa yang berminat.
"Kami memulai untuk melindungi atau proteksi eksklusifitas kota tempat tim tersebut berada. Misalnya, Surabaya sudah ada dua Pacific dan Louvre. Tidak perlu ada tambahan lagi. Tetapi bila ada dari kota lain di Jawa Timur, bisa saja, seperti Kediri, Malang dan lain-lain," ujarnya.
Proses penambahan tim memang tidak bisa sembarangan. Junas ingin agar tim yang masuk nanti memenuhi syarat dari sisi kualitas, pasar, dan juga kemampuan secara fasilitas. Selain itu, IBL tidak akan terburu-buru menambah banyak tim. Jumlah ideal yang diinginkan IBL adalah 12 tim.
Tentang jumlah peserta ini, Junas dan perwakilan IBL sempat berdiskusi dengan Azrul Ananda, founder DBL Indonesia yang pernah menjadi Komisaris NBL Indonesia (2010-2015). Dalam diskusi tersebut, Azrul menjelaskan bahwa jumlah peserta 12 tim itu akan membuat persaingan lebih merata, antara papan bawah, tengah, dan atas. Sehingga semakin banyak gim-gim seru terjadi selama liga berjalan.
Junas juga membenarkan bahwa pihaknya akan membuka tiga slot untuk tim baru. Karena saat ini di liga ada sembilan tim, maka perlu tiga tim baru untuk memenuhi kuota ideal. Tetapi sekali lagi, IBL tidak gegabah memasukkan tim baru.
"Kalau dengan kuota ideal, dan jumlah slot yang tersisa, setidaknya ada tiga tim baru. Kuota maksimal kami sampai dengan jangka menengahnya ada 12 tim dulu. Tapi kalau secara kualitas pesyaratan tahun ini tidak terpenuhi tiga tim, juga tidak apa-apa. Kami akan lakukan bertahap di tahun-tahun selanjutnya. Jadi kami akan tetap membuka pendaftaran tim ini di musim-musim selanjutnya," imbuh Junas.
Kini IBL masih dalam tahap verifikasi. Ini sesuai dengan rencana yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu. Soal ketertarikan, sudah ada beberapa tim yang mengajukan. Verifikasi peserta baru dilakukan 15 Juli hingga 16 Agustus 2020. Hasilnya akan diumumkan pada awal September 2020 mendatang. Sedangkan untuk pengumuman resmi tim baru dilakukan pada Oktober 2020.
Baca Juga: IBL Akan Mulai Proses Verifikasi Calon Kandidat Peserta Baru di Liga
"Kami ingin mulai melebarkan sayap ke kota yang punya potensi basket, khususnya di luar Jakarta, dan di luar Jawa. Ini bertujuan agar industri dan pasar IBL semakin lebar. Kami berharap tim-tim baru ini bisa punya rencana jangka panjang, agar sustainibility liga terbentuk," jelas Junas.
Potensi tim dari luar Jawa juga cukup bagus. Beberapa klub juga sudah berani mengikuti turnamen di level nasional. Mereka bisa saja mengisi slot peserta IBL dan bersaing di kompetisi profesional Indonesia. Semakin banyak tim peserta, berarti semakin banyak pemain lokal yang bisa tampil. (tor)
Foto: Mainbasket