Seolah tidak ada yang aneh bila JR Smith sekarang ada di Los Angeles Lakers sebagai pemain pengganti. Faktor-faktor pendukungnya sudah jelas. JR Smith tidak bermain sejak November 2018. Avery Bradley tidak ikut Lakers ke Orlando, sebagai area terbatas untuk NBA melanjutkan musim. Lalu, Lakers membawa mantan rekan LeBron James itu untuk bergabung.
Tapi apa yang bisa diberikan JR Smith untuk LeBron James, dan umumnya untuk Lakers yang ingin mengejar juara musim ini?
Smith dan James adalah rekan satu tim di Cleveland Cavaliers selama tiga setengah musim. Sehingga, soal keakraban sudah tidak diragukan lagi. Termasuk di playoff. Mereka berdua sudah bermain bersama lebih dari 8 ribu menit. Dengan empat kali melaju ke Final, tentunya Smith punya pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan pemain Lakers lainnya.
Statistik mencatat bahwa ketika James dan Smith bersama, Cavaliers punya net-rating yang bagus. Berikut datanya:
(Statistik dari data lineup 2 orang di nba.com/stats)
Kemampuan Smith menembak jarak jauh bisa membuka pertahanan lawan, sehingga menyisakan celah untuk diserang oleh LeBron James. Saat bersama James, Smith bisa mencetak 38,3 persen tembakan tripoin. Di sisi lain, Lakers kurang dalam hal ini. Mereka berada di urutan 17 untuk persentase tembakan tiga angka. Sehingga kedatangan Smith bisa menjadi jawaban dari masalah Lakers.
Selama tampil berdua, James bisa membuat Smith menembak 824 tripoin. Smith memasukkan 41,3 persen dari jumlah tersebut. Sedangkan musim ini di Lakers, Danny Green telah menerima 138 operan tiga angka dari James, yang dieksekusi sekitar 37,7 persen. Selanjutnya ada Kyle Kuzma yang memiliki persentasi tripoin tertinggi yaitu 43,1 persen, setelah menerima umpan dari James.
James sangat dominan di posisinya, sementara Smith punya kemampuan untuk memanfaatkan setiap celah yang dibuat dari pergerakan James. Smith sering menghukum tim-tim yang menyisakan lubang tersebut dengan tembakan tiga angka. Di luar skenario tangkap dan tembak yang sering diperagakan Smith, dirinya juga pandai mengecoh pemain bertahan lawan untuk membuat James bisa leluasa masuk ke area kunci.
Tapi dari semua kelebihan itu, ada masalah dengan duet James dan Smith. Khususnya pada akhir-akhir kerjasama mereka. Pertahanan Cavs menurun di bawah batas normal. Lihat statistik berikut:
(Statistik dari data lineup 2 orang di nba.com/stats)
Apalagi yang pasti diingat semua penggemar Cavaliers, adalah saat-saat Smith kurang fokus di lapangan. Misalnya, di 4,7 detik tersisa pada Gim 1 Final NBA 2018. Smith yang menghasilkan offensive rebound, justru membawa bola keluar hingga setengah lapangan. Cavs kalah saat babak overtime.
Bagi Lakers, membawa Smith ke Orlando adalah sebuah pilihan tepat. Semakin banyak garda terbaik di tim ini. Ada Kentavious Caldwell-Pope, Danny Green, dan Alex Caruso. Ketiganya punya permainan bertahan yang bagus, dan Carusso juga punya akurasi tembakan yang bisa diandalkan. Sementara itu, Smith akan bersaing dengan Dion Waiters. Pemain yang diambil Lakers sebelum pandemi untuk menjadi pelapis Avery Bradley.
Keberadaan Smith di Lakers memang jadi bahasan yang menarik. Smith menjadi pemain yang belum pernah berkerjasama dengan Frank Vogel. Namun Smith memiliki pengalaman bermain yang lebih lama dengan LeBron James. Artinya ada plus-minus yang dianggap semacam perjudian Lakers.
Tetapi satu hal yang dimiliki Smith, dan tidak dimiliki kandidat lain, yaitu rekor keberhasilan dengan James di playoff. Bila Smith bisa tampil seperti dirinya di era 2015-2016, maka akan membawa berkah bagi Lakers. (tor)
Foto: Getty Images