Garansi Kemenangan Tersebut Bernama Kawhi Leonard

| Penulis : 

Kawhi Leonard bisa dibilang adalah salah satu sosok yang cukup unik di NBA. Selama ini, sosoknya digambarkan oleh berbagai media sebagai pendiam, pekerja keras, dan tak suka sorot kamera atau media. Kawhi bisa dibilang adalah televisi antena di tengah merebaknya siaran streaming. Ia menjauh dari hingar-bingar media sosial dan memilih jalannya sendiri.

Hal lain yang identik dengan Kawhi adalah kemampuannya mengentukan kejayaan sebuah dinasti. Ya, bersama San Antonio Spurs di 2014 lalu, ia berhasil menghentikan upaya Miami Heat meraih gelar ketiga beruntun mereka. Sementara tahun lalu, bersama Toronto Raptors, Kawhi menghentikan upaya yang sama oleh Golden State Warriors.

Tak hanya merusak kejayaan sebuah dinasti, Kawhi ternyata punya catatan lebih istimewa. Jika melihat berdasarkan statistik sepanjang kariernya, Kawhi ternyata adalah pemain dengan persentase kemenangan tertinggi gim reguler sepanjang masa di NBA (minimal tampil 250 gim). Tentunya, predikat ini masih bisa berubah seiring Kawhi baru akan berusia 29 tahun di akhir Juni nanti. Namun, untuk sekarang, Kawhi sudah mengungguli banyak nama.

Sejak masuk ke NBA di 2011 lalu, Kawhi telah tampil sebanyak 518 kali di musim reguler. Dari jumlah tersebut, 390 di antaranya berujung dengan kemenangan dan ia hanya menelan 128 kekalahan. Secara persentase, raihan Kawhi tersebut berada di angka 75,3 persen. Catatan ini membuatnya mengungguli Magic Johnson (74 persen) dan Larry Bird (73,6 persen) di peringkat dua serta tiga.

Pencapaian Kawhi memang tak lepas dari masa-masa indahnya bersama Spurs. Di dalam daftar pemain dengan persentase kemenangan tertinggi sepanjang masa pun, empat mantan pemain Spurs masuk di 12 besar. Mereka adalah Danny Green (72,6 persen) di peringkat enam, Manu Ginobili (72,1 persen) di peringkat delapan, Tim Duncan (71,9 persen) di peringkat sembilan, dan Tony Parker (71,1 persen) di peringkat 12.

Meski cukup tertolong dengan kejayaan Spurs, Kawhi membuktikan bahwa ia adalah pemain yang menggaransi kemenangan untuk timnya. Membela panji Raptors dalam 60 gim musim 2018-2019, Kawhi menghasilkan 41 kemenangan dan hanya kalah 19 kali atau setara dengan 68 persen kemenangan. Bersama Los Angeles Clippers pun tak jauh beda. Pemain asli Los Angeles, California, Amerika Serikat ini memiliki persentase kemenangan sebesar 74 persen dengan rincian 38 kali menang dan 13 kali kalah.  

Bersama segala rangkaian apik di atas, Kawhi juga meraih dua gelar MVP laga final NBA (2014, 2019), Defensive Player of the Year (2015, 2016), MVP laga All Star (2020), dan dua kali masuk All-NBA First Team (2016, 2017). Kawhi bisa disebut sebagai seorang pemenang sejati dan jelas ia cukup tangguh untuk dikalahkan.

Ia juga tidak pernah gagal lolos ke playoff. Tim yang ia bela selalu memiliki rekor kemenangan, utamanya di kandang sendiri. Raptors musim lalu ia bantu meraih 32 kemenangan dari 41 gim yang tersedia di kandang. Lalu musim ini,  ia membantu Clippers meraih 25 kemenangan dari 32 gim kandang yang sudah dimainkan. Sekali lagi, Kawhi adalah seorang pemenang sejati.

Pertanyaan terbesar sekarang adalah seberapa jauh Kawhi bisa membantu Clippers melaju di playoff. Rekor pribadi Kawhi di playoff memang bagus (73-38), namun Clippers tak pernah bersahabat dengan playoff. Sejak masih bernama Buffalo Braves pada 1970 lalu, Clippers tak pernah melaju lebih dari semifinal wilayah. Lebih buruk dari itu, bahkan jumlah penampilan Clippers di playoff sejak 1970 lebih sedikit dari Kawhi yang baru masuk ke NBA 2011. Clippers total baru memainkan 110 gim playoff dan hanya memiliki persentase kemenangan 41,8 persen (46-64), sedangkan Kawhi sudah 111 kali.

Akankah garansi kemenangan yang ditawarkan Kawhi Leonard berlanjut ke Clippers? Sanggupkah mereka melebih pencapaian mereka dalam 50 tahun terakhir? Jawabannya akan kita temukan dalam tiga bulan ke depan. (DRMK)

Foto: NBA

Populer

Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Grizzlies Hajar Sixers, Pelatih Taylor Jenkins Pecahkan Rekor Waralaba
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025