Legenda Chicago Bulls, Scottie Pippen tampaknya kurang senang dengan penayangan film dokumenter "The Last Dance". Dalam film tersebut, penonton digiring untuk melihat sosok Pippen yang harus dikasihani. Pippen terpaksa bermain dengan bayaran rendah untuk menyelamatkan keuangan keluarganya.
Bermain bersama Michael Jordan, Pippen punya peran penting menciptakan dinasti Bulls di NBA era 90-an. Pippen bergabung dengan Bulls pada 1987. Ia dianggap sebagai pemain terbaik setelah Jordan di tim ini. Namun gajinya jauh berada di bawah rekan setimnya tersebut.
Di film "The Last Dance", Pippen telah digambarkan sebagai sosok yang egois, frustasi, dan dibayar rendah. Pada episode 2, Pippen mengatakan menunda operasi, yang menyebabkan dia bisa kehilangan setengah musim 1997-98. Ia diceritakan terpaksa menandatangani kontrak relatif panjang dengan bayaran rendah.
"The Last Dance" menempatkan Jordan sebagai sosok yang baik, tetapi tidak untuk Scottie Pippen. Kabarnya, sejak film tersebut ditayangkan, Pippen jarang bicara. Orang-orang terdekatnya mengatakan dirinya sakit hati dan kecewa. Baru-baru ini, Dennis Rodman ikut berbicara tentang kondisi Pippen.
"Saya berharap Pippen tidak peduli tentang apa yang orang katakan. Masalahnya, dia terlalu pendiam," kata Rodman, seperti dikutip dari Essentially Sports. "Pippen sangat diremehkan dan juga dibayar rendah. Dia adalah pahlawan selama pertandingan Bulls yang hebat itu."
Pentingnya peran Pippen dalam tim meningkat ketika Jordan tidak ada. Jordan sempat pensiun di tahun 1994, dan Scottie Pippen menjadi pusat perhatian di tim Chicago Bulls. (tor)
Foto: Daily Herald