Dua tim teratas klasemen akhir IBL musim reguler 2016, CLS Knights Surabaya dan Pelita Jaya EMP Jakarta bermain baik di laga pertama semifinal. Keduanya membukukan kemenangan atas lawannya masing-masing. CLS Knights menang 63-48 atas Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya menundukkan M88 Aspac Jakarta dengan skor telak 76-55.

Laga antara CLS Knghts melawan Satria Muda berjalan alot di dua kuarter pembuka. Satria Muda sedikit banyak berhasil menjaga tempo agar CLS Knights tidak bermain cepat.

Satria Muda sempat unggul 19-17 di kuarter pertama, namun tertinggal 27-31 di akhir kuarter kedua.

"Kami melakukan 10 kali turn over di babak pertama. Kami membiarkan para pemain Satria Muda bermain semau mereka. Mereka bisa main di luar, bisa main di dalam," komentar Wahyu Widayat Jati, kepala pelatih CLS Knights tentang performa timnya di babak pertama.

Sebelum laga semifinal, Coach Wahyu atau akrab disapa Coach Cacing sempat mengkhawatirkan mental para pemainnya yang ia lihat sedikit tidak sesuai harapan ketika bermain di laga sebelumnya melawan Satya Wacana Salatiga. Namun, melawan Satria Muda, ia percaya bahwa hal yang ia anggap kelemahan tersebut perlahan mulai hilang.

"Saya rasa pemain kami sudah mulai bangkit dan menguasai pertandingan. Empat menit terakhir di kuarter empat, saya sudah yakin kami akan menang. Karena apa? Karena mereka mulai jaga secara zone. Saya senang kalau lawan CLS Knights menjaga zone."

Selain kalah pada pertemuan pertama ini, Satria Muda juga harus kehilangan Arki Dikania Wisnu yang terlihat cedera pergelangan kaki. Setelah sempat mengganti sepatu, Arki mencoba main kembali namun terlihat pincang dan menahan sakit untuk kemudian kembali ditarik keluar.

"CLS Knights melakukan penyesuaian (defense) yang bagus terhadap setiap serangan kami," komentar singkat kepala pelatih Satria Muda Cokorda Raka Satrya Wibawa.

Dengan total 17 poin dan 9 assist, Mario Wuysang menjadi pengumpul angka terbanyak bagi CLS Knights. Rachmad Febri Utomo menyusul dengan raihan 12 poin.

Sebelum laga dimulai, forward-center Jamarr Andre Johnson dinobatkan sebagai pemain debutan terabit (Rookie of the Year) dan juga MVP IBL 2016. Jamarr berhak membawa pulang trofi Sony Hendrawan.

*

Dari laga semifinal kedua, Pelita Jaya begitu dominan. Apalagi setelah pemain andalan Aspac Ebrahim Enguio Lopez harus keluar di awal kuarter kedua karena cedera pergelangan kaki. Biboy, sapaan akrabnya dipastikan tidak akan tampil pada pertemuan kedua besok.

"Semua strategi saya tidak berjalan," jelas Jugianto Kuntardjo, kepala pelatih Aspac tentang kekalahan timnya di pertemuan pertama ini.

Sepanjang pertandingan, hanya Brandon Jawato satu-satunya pemain Pelita Jaya yang tidak mencetak angka. Jawato sendiri baru bermain di kuarter ketiga.

Dengan total 20 poin, Adhi Pratama menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Pelita Jaya.

Dalam sistem Best of Three, CLS Knights dan Pelita Jaya hanya membutuhkan satu kali kemenangan lagi untuk melangkah ke Final IBL 2016. Sementara Aspac dan Satria Muda harus memenangkan laga esok untuk menentukan siapa yang ke final melalui laga ketiga.

Komentar