Jugianto Kuntardjo bukan tipe pelatih yang mudah memberi pujian kepada pemain spesifik. Ia lebih sering menyebutkan usaha tim sebagai penyebab kemenangan.

Namun dalam laga putaran pertama M88 Aspac Jakarta menghadapi Stadium Happy 8 Jakarta di Playoff 2016, Coach Yute, sapaan akrab Jugianto dengan terang menyebutkan nama Biboy. Biboy alias Ebrahim Enguio Lopez berperan besar dalam kemenangan Aspac 81-58.

Berhadapan dengan Stadium yang menduduki posisi enam klasemen akhir, Aspac bermain di atas angin. Semua strtegi yang dijalankan seperti berjalan dengan baik. Aspac menguasai paint area, luar garis tiga angka dan juga fast break.

Stadium hanya sempat unggul 2-0 di awal laga. Selanjutnya, Aspac begitu dominan.

Selain Biboy yang mencetak 20 poin dan 7 rebound, andalan Aspac Andakara Prastawa juga impresif. Point guard ini mencetak 11 angka dan 7 assist.

"Kami kalah produktif saja dengan Aspac," terang Andre Yuwadi, kepala pelatih Stadium. "Masih banyak cara untuk mengalahkan mereka di pertandingan berikutnya. Kondisi ini serupa seperti playoff musim lalu (Championship NBL Indonesia 2014-2015). Kami kalah di pertandingan pertama. Tapi kemudian bisa bangkit."

"Kami juga terlambat mengantisipasi Biboy," tambah center Valentino Wuwungan.

Tino menjadi pencetak angka terbanyak bagi Stadium. Ia mengumpulkan 18 poin dan 7 rebound. Satu-satunya pemain yang mencetak digit ganda di Stadium.

Dalam format Playoff Best of Three di IBL 2016, Aspac membutuhkan satu kemenangan lagi untuk melangkah ke semifinal dan menantang Pelita Jaya EMP Jakarta yang lebih dulu memastikan tempat setelah mengalahkan Hangtuah Sumsel.

Stadium sendiri harus menang di laga berikutnya untuk memaksakan laga ketiga.

Komentar