Pabrikan sepatu asal Amerika Serikat, New Balance, telah mengumumkan akan memproduksi masker PPE (Personal Protective Equiment). Indonesia mengenalnya dengan Alat Proteksi Diri atau APD. Produk tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang mereka punya. Produksi dilakukan di pabrik mereka di Amerika Serikat. Dalam rilis pers yang diterbitkan 28 Maret 2020, mereka menyatakan untuk serius dalam proses pembuatannya.
Laman The Washington Post lalu menerbitkan artikel tentang pergeseran produksi ini. Di sana, sponsor Kawhi Leonard tersebut telah meminta standar masker kesehatan medis yang baik kepada Kementerian Kesehatan Amerika Serikat. Hal ini terkait kebutuhan masker yang melonjak tajam semenjak merebaknya pandemi COVID-19.
Keseriusan itu dilanjutkan dengan rilis pers kedua yang diumumkan 2 April 2020 melalui situs resminya. Akan dibuat 100,000 masker dengan standar mumpuni yang ditargetkan untuk disebar pada pertengahan April. Proses pembuatan prototipe memakan waktu seminggu guna mempersingkat waktu pembuatan. Target ke depan adalah mampu membuatnya hanya dalam satu minggu.
New Balance berkata di dalam pubilkasi tersebut bahwa tujuannya bukan untuk mengejar profit., “NB mengejar penetapan harga jual impas. Sebagian lagi akan disebar dalam bentuk sumbangan. Inisiatif kami telah membuat banyak rekanan dengan bangga terlibat. Selama krisis ekonomi dan kesehatan masyarakat ini, gerai-gerai penjualan terpaksa kami tutup untuk sementara waktu hingga keadaan membaik.”
Situs berita Business Insider kemudian melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan masker APD besutan New Balance. Hingga saat ini, hanya mereka satu-satunya pabrikan olahraga Amerika Serikat yang masih memproduksi sepatu di negerinya sendiri. Pabrik mereka bertempat di Kota Maine dan Kota Lawrence, Negara Bagian Massachusetts, dipergunakan secara maksimal guna mempercepat pemenuhan kuota kebutuhan. Di sisi lain, NB juga membuat sepatu edisi spesial di Flimby, Inggris, dan Vietnam untuk produksi berskala global dengan harga lebih terjangkau.
Dave Wheeler selaku Direktur Eksekutif Bidang Produksi New Balance AS menjabarkan bahwa seluruh proses penalaran, desain, pemilihan bahan, dan pembuatan prototipe dilakukan di kantor pusat mereka di Boston. "Kami merancang masker yang proses pembuatannya dapat diselesaikan dengan peralatan juga sumber daya bahan yang kami miliki. Sebuah inovasi yang hebat menurut saya," kata Wheeler. Dengan kata lain, masker APD itu dibuat dengan menggunakan kembali bahan dasar produksi sneaker namun tetap punya daya lindung baik.
Pemilihan Bahan Terbaik sesuai Standar
Di tahap ini, pihak pabrikan mengundang pakar kesehatan dan perwakilan dari Rumah Sakit setempat untuk menjabarkan standar masker yang dibutuhkan. Pertemuan dilakukan pada 23 Maret 2020. Para praktisi menyebutkan bahwa poin utama yang harus diperhatikan adalah kenyamanan saat dipakai dan daya saring yang mumpuni.
Maka, Wheeler dan tim menyodorkan empat jenis kain yang mereka punya guna memenuhi kebutuhan yang telah dijabarkan. Prototipe final masker itu akhirnya memuat selapis busa Polyutherane, kain berbahan nilon yang ditenun, nilon standar, juga lapisan nilon polyester yang disatukan lewat proses cetak di mesin dengan panas yang sudah disesuaikan.
Desain Masker Terinspirasi dari Sepatu New Balance yang dibuat di AS
“Kami tegaskan bahwa masker bukanlah masker biasa berbentuk seperti sepatu,” tutur Wheeler. Akan tetapi, mereka juga tetap ingin menampilkan identitas produknya. Maka, warna hitam dengan padanan biru tua dipilih laiknya sepatu New Balance 990v5 yang memang jadi andalan dari pabrik AS.
Fase Produksi 1: Memotong Bahan Sesuai dengan Standar Kesehatan
Berbeda dengan pabrik di Flimby, proses pemotongan bahan untuk pabrik di Lawrence dilakukan dengan bantuan mesin pemotong laser. Divisi Pemotongan melakukan penyesuaian titik-titik potong kain berdasar cetak biru masker. Hal itu, menurut Wheeler, bukanlah perkara sulit sehingga ia mampu menjanjikan proses yang cepat.
“Tak banyak perubahan yang dilakukan untuk sekadar menggeser garis potong,” terangnya. Buruh meletakkan satu gulung besar kain dalam mesin potong yang diberi kode “NC Cutter”. Mesin tersebut sejatinya bertugas memotong kain ke dalam panel-panel sepatu. Lalu, denah berbentuk garis-garis yang telah disusun sedemikian rupa diubah dalam format digital sehingga mesin secara otomatis mengikuti garis tersebut.
Fase Produksi 2: Penyatuan Bahan Memakai Gelombang Panas
Tidak ada proses jahit-menjahit di sini. New Balance memakai mesin penyatu bahan menggunakan gelombang panas. Cara kerja mesinnya hampir serupa seperti oven atau mesin pemanas makanan pada umumnya. Terdapat empat bahan yang disatukan. Gelombang panas diharapkan menghasilkan ikatan bahan yang lebih kuat dan awet dari penjahitan konvensional.
Mesin yang dipakai sama dengan apa yang digunakan untuk melakukan proses Heat-Press pada sepatu. Dengan standar produksi yang mumpuni, New Balance menjanjikan kekuatan maskernya sama dengan apa yang disajikan di sepatu. Wheeler menerangkan bahwa pihaknya banyak menerima tanggapan positif untuk proses ini. “Banyak sekali pujian dari Praktisi Kesehatan. Mereka tetap bisa merasakan aura sepatu New Balance meski benda yang sedang dimasak adalah masker. Bagi mereka, apa yang dilakukan tergolong unik.”
Fase Produksi 3: Memasang Tali Pengikat
Setelah seluruh panel menyatu, tali penyangga masker jadi tahap final. Bahan dasar tali merupakan tali berbentuk tabung yang biasa ditemui hampir di semua sepatu-sepatu olahraga New Balance.
Sebagian besar tali yang digunakan dalam prototipe awal masker adalah tali berlebih, yang menurut Wheeler, akan berakhir di pembuangan jika tidak digunakan. Kebijakan ini menurutnya juga bentuk pemaksimalan sumber daya untuk mengurangi emisi. Setelah semua tali tersebut habis, maka tali-tali siap produksi lainnya akan dialihkan untuk mendukung pembuatan masker. Tali elastis dipilih agar pemakai punya lebih banyak akses dalam menentukan kenyamanan.
Butuh Kurang dari Semenit untuk Membuat Sebuah Masker
“Saya tidak menyangka semua proses tersebut dapat selesai dengan cepat namun tetap menjaga kualitas yang dibutuhkan,” sebut Wheeler. Ia juga mengabarkan bahwa telah menyiapkan satu lagi pabrik di Maine, Amerika Serikat, untuk menyokong kebutuhan pembuatan masker. Sebanyak 120 pihak pendukung sudah dihubungi guna mendukung segala kebutuhan termasuk penyediaan bahan dasar.
Dave Wheeler dan jajaran petinggi New Balance tetap memastikan bahwa para buruh menjaga jarak aman selama proses produksi berlangsung. Setiap orang telah disediakan masker sendiri-sendiri sebagai bentuk komitmen perlindungan kesehatan para tenaga kerja.
“Suatu Kebanggaan dapat Berkontribusi bagi Masyarakat”
Kalimat tersebut terlontar di penghujung wawancaranya bersama Business Insider. New Balance AS telah dikenal sebagai pabrikan yang menghasilkan sepatu berkualitas mumpuni. Meski demikian, ia menuturkan bahwa segenap pihak telah berkomitmen untuk mendukung kegiatan ini. Disebut pula bagian desain dan produksi yang telah berjuang keras dengan tenggat waktu yang sangat sempit.
Sumber: Business Insider
Foto: New Balance