Surabaya Fever kembali mencatat rekor tak terkalahkan dalam satu musim reguler. Kepastian Fever menorehkan rekor ini setelah mereka menang 64-54 atas Tomang Sakti Merpati Bali, Minggu (1 Mei 2016).

Musim lalu, Fever tidak pernah tersentuh kekalahan sejak pertandingan pertama hingga menjadi juara. Sepertinya, prestasi tersebut kemungkinan besar bisa kembali terulang. Sebab Fever masih superior dari lawan-lawannya di liga basket wanita kasta tertinggi tanah air.

Pertandingan melawan Tomsak kali ini memang terlihat seperti laga final. Sebab mereka berdua yang nantinya akan bertarung memperebutkan gelar. Tomsak tampil cemerlang dengan akurasi tembakan tiga angka. Disisi lain, tim tuan rumah lebih banyak menciptakan percobaan tembakan, hanya saja mereka kurang efektif. Tomsak unggul 20-17 di kuarter pertama.

Namun Fever mampu membalikkan keadaan. Mereka berbalik unggul 36-35 lewat three point jump shot dari Mega Nanda Perdana Putri. Kuarter kedua berakhir dengan keunggulan Fever 38-37.

Usai jeda halftime Fever bermain lebih impresif. Paint area lawan menjadi titik paling produktif bagi mereka untuk menghasilkan angka. Sementara itu, akurasi tembakan anak-anak Bali menurun. Henny Sutjiono dan kawan-kawan menutup pertarungan di kuarter ketiga dengan keunggulan 50-45.

Di kuarter penghujung Fever tidak menurunkan agresifitas serangannya. Mereka terus menekan barisan pertahanan lawan. Tambahan 14 points di kuarter ini membuat Fever semakin memperlebar margin keunggulan.

Center Fever, Yuliana Bening mencetak double-double (11 poin dan 12 rebound). Sedangkan Sumiati Sutrisno dan Mega Nanda Putri paling produktif bagi Fever dengan raihan masing-masing 16 poin.

“Defense kami masih kedodoran, terutama di dua kuarter awal. Kemudian saya turunkan para pemain senior seperti Marlin dan Sherly, dan hasilnya mereka dapat mendukung juniornya, sehingga kami bisa bangkit," tutut kepala pelatih Fever, Wellyanto Pribadi “Tomang Sakti memberikan perlawanan kepada kami, mereka sangat ulet meski pemain mereka tidak sebesar kami. Sejauh ini, saya kurang puas dengan permainan anak-anak di seri ini."

“Anak-anak bermain lepas, tetapi sayang di kuarter akhir fokus mereka agak menurun. Game plan hari ini juga cukup berjalan dengan baik. Tiga pemain starter lawan bermain selama sekitar 30 menit, biasanya pemain inti mereka jarang bermain selama ini. Artinya kami cukup berhasil menyulitkan mereka. Sebenarnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami benahi. Semoga pada final nanti saya berharap mereka bisa bermain lebih konsisten. Dora Lovita juga sudah sembuh dari cederanya, Mudah-mudahan pada final di Jakartana nanti kami bisa meraih hasil yang terbaik," kata coach Ebos, panggilan akrab kepala pelatih Tomsak, Raoul Miguel Hadinoto.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar