Ashton Hagans memutuskan untuk mengikuti NBA Draft 2020. Ia tidak akan melanjutkan kariernya di University of Kentucky. Hagans ingin mengejar mimpinya menjadi seorang pemain pro.
Hagans merupakan pemain yang berprestasi. Ia pernah menyabet gelar Defensive Player of Year di Southeastern Conference pada tahun pertamanya di NCAA. Kemudian, menjadi salah satu garda muda terbaik di Amerika Serikat.
Sayangnya, Hagans sedikit bermasalah tahun ini. Ia berselisih dengan rekan setim dan pelatihnya, John Calipari. Hagans menolak tampil pada paruh kedua pertandingan melawan Tennessee. Sejak itu, ia meminta undur diri sementara karena urusan personal.
Sebelum sempat kembali, NCAA telanjur ditunda. Pandemi Covid-19 mengganggu jalannya kompetisi. Turnamen March Madness yang mestinya berlangsung Maret lalu juga tidak jadi diselenggarakan.
Hagans mengaku kecewa. Ia tidak bisa mengejar gelar nasional. Namun, mengerti situasinya. Saat ini, NCAA tidak mungkin dilanjutkan.
“Ini saatnya saya mengejar mimpi dan mendeklarasikan diri mengikuti NBA Draft,” kata Hagans per Associated Press. “Ini telah menjadi tujuan utama saya sejak bermain basket dan saya tahu inilah waktunya.”
Hagans kemudian berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama ini. Dua tahun di kampus menjadi momen yang berharga. Garda berusia 20 tahun ini siap untuk menapaki tangga berikutnya.
Hagans lahir dan besar di Georgia. Namun, pindah ke Kentucky begitu mendapat kesempatan. Ia mencetak 351 asis dan 119 steal untuk tim kampusnya. Musim lalu, Hagans mampu mengoleksi rata-rata 11,5 poin, 6,4 asis, 3,9 rebound, dan 1,9 steal. (GNP)
Foto: NCAA