NBA mengalami hiatus karena Covid-19 yang disebabkan virus corona (SARS-CoV-2). Keputusan liga menunda kompetisi pun berbuntut panjang. Salah satunya berdampak kepada pemain.

Bogdan Bogdanovic, forwarda Sacramento Kings, misalnya, mengaku kesulitan melewat semua ini. Ketidakjelasan masa krisis membuatnya sulit bergerak. Apalagi semua fasilitas klub ditutup.

“Dalam situasi ini, tidak, kami tidak berlatih. Arena ditutup. Saya berusaha untuk menjadi lebih baik saja; itu satu-satunya yang dapat saya lakukan,” kata Bogdanovic seperti dikutip EuroHoops.net. “Saya mencoba menjaga tubuh saya dan bersiap untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Bagian tersulit dari semua ini adalah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan kapan situasi ini akan berakhir. Kita harus siap dan melakukan segalanya agar tetap bugar.”

Bogdanovic telah menjadi salah satu bagian vital Kings di lapangan. Penembak jitu dari Serbia itu tampil dalam 53 pertandingan. Ia mencetak rata-rata 14,5 poin, 3,2 rebound, 3,2 asis, dan 1 steal. Persentase tembakannya (FG%) mencapai 43,3 persen, dengan efektivitas (eFG%) 54,1 persen dan true shooting percentage (TS%) 56 persen.

Selain Bogdanovic, Marco Belinelli dari San Antonio Spurs juga merasakan hal yang sama. Ia telah mengarantina diri sejak dua minggu lalu. Sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah saja.

“Saya keluar hanya jika mengantar anjing saya jalan-jalan. Kami belanja daring dan berolahraga di rumah. Saya ingin juga berterima kasih kepada staf Spurs, yang benar-benar hadir dan menaruh perhatian untuk mengakomodasi setiap kebutuhan kami, dengan membawakan makanan dan semua alat yang diperlukan untuk melanjutkan rutinitas olahraga kami sebanyak mungkin,” ujar Belinelli.

Belinelli sendiri merupakan pemain asal Italia. Saat ini, ia tidak bisa pulang ke negeranya. Italia ditutup karena terjangkit virus corona. Mereka bahkan menjadi negara paling terpukul di Eropa, sekaligus negara dengan pasien Covid-19 kedua terbanyak setelah Cina.

Sementara itu, Tomas Satoransky, garda Chicago Bulls asal Republik Ceko, benar-benar merasa pergerakannya terhambat. Ia ingin pulang ke negaranya, berkumpul dengan keluarga, tetapi NBA melarang pemain internasional keluar dari Amerika Serikat. Satoransky pun terjebak di rumah bersama istri dan anaknya.

NBA benar-benar tidak jelas nasibnya. Pada satu sisi, mereka berusaha menyelamatkan kompetisi. Pada sisi lain, kemungkinan untuk menyetop kompetisi pun ada. Tidak ada yang tahu ke mana arahnya, sebab virus corona masih belum mereda. Semua pihak berusaha untuk meminimalisasi penyebarannya.

“Sejujurnya, ini pertanyaan sulit,” kata Belinelli saat ditanya soal masa depan NBA. “Penting untuk melihat apa yang akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Bagi saya, ini adalah lubang yang sangat besar, tetapi keselamatan dan kesehatan lebih penting. Merupakan prioritas kami untuk mengalahkan dan mengatasi situasi ini.”

NBA saat ini sudah mendapati 10 pemainnya terjangkit virus corona. Beberapa di antaranya adalah Rudy Gobert (Utah Jazz), Donovan Mitchell (Utah Jazz), Christian Wood (Detroit Pistons), Kevin Durant (Brooklyn Net), dan Marcus Smart (Boston Celtics). Mereka berada di bawah pengawasan dengan upaya karantina. NBA berusaha mengikuti arahan pihak berwenang seperti WHO dan CDC. (GNP)

Foto: NBA

Populer

Nike Air Force 1 Low "Black Mamba" Hadir Kembali
Ron Artest Doakan LeBron James Bermain Sampai 25 Musim
James Harden Tampil Impresif Meski Dicemooh Pendukung Sixers Sepanjang Laga
Scotty Pippen Jr. Bangkitkan Memori Sang Ayah di Chicago
Kawhi Leonard Otomatis Tidak Masuk Nominasi Gelar Individu NBA Musim Ini
Andy "Batam" Poedjakesuma Pamitan di Bandung
Heat Berlindung Di Balik Performa Impresif Jimmy Butler Saat Kalahkan Mavericks
Mark Cuban Dilarang Duduk di Dekat Mavericks Selama Laga Tandang
Frank Vogel: Andre Drummond Membuat Lakers Lebih Baik
Trae Young Pilih Jordan Brand