Drama overtime kembali terjadi di seri VI Indonesian Basketball Basketball (IBL) antara M88 Aspac Jakarta melawan Hangtuah Sumsel. Berkat eksekusi serangan yang lebih rapi di babak perpanjangan waktu akhirnya Aspac menang tipis dengan skor 81-79.
Pertarungan sengit langsung tersuguh sejak tip off dilakukan. Tak pelak, kejar-mengejar angka pun tak dapat terelakkan di kuarter pertama. Namun, karena lebih efektif dalam mengeksekusi serangan, Aspac unggul 18-16 pada akhir kuarter pertama.
Kedudukan kedua tim masih berimbang hingga skor 27-27 di kuarter kedua. Namun, di tiga menit terakhir sebelum buzzer berbunyi, fokus dari para pemain Hangtuah agak mengendur, sehingga kerap membuat kesalahan sendiri. Hal itu pun tak disia-siakan oleh Aspac untuk menambah perolehan poin. Alhasil, Aspac melebarkan keunggulan 37-29 sebelum jeda half time.
Hangtuah menunjukkan kebangkitannya sekembalinya dari half time. Hal ini tak terlepas dari penampilan gemilang Mei Joni, yang mencetak 11 poin di kuarter ketiga. Permainan yang lebih agresif, juga membuat Hangtuah sering mendapat keuntungan free throw. Tim asal Sumsel itu pun berbalik unggul di kedudukan 50-49 sebelum mengakhiri kuarter ketiga dengan keunggulan 52-51.
Permainan semakin memanas di kuarter keempat. Aspac sempat memegang momentum saat unggul 58-52. Keunggulan Aspac bertahan cukup lama, sebelum akhirnya Hangtuah berbalik memimpin 69-67. Hangtuah sudah sangat dekat dengan kemenangan ketika unggul dua poin di sisa waktu 22 detik. Namun, tim asal Sumsel itu mendapat hukuman dua free throw karena Ary Sapto melanggar Prastawa. Point guard Aspac itu pun mampu memaksimalkannya dengan baik untuk menyamakan kedudukan timnya 73-73. Tembakan terakhir yang gagal dari Andrie Ekayana, akhirnya membuat pertandingan berlanjut ke babak overtime.
Di babak overtime pertarungan ketat masih terus berlajut. Namun dua kali three point shots beruntun dari Prastawa dan Oki Wira Sanjaya, sepasang pemain yang sering dijuluki Splash Brothers Indonesia, membawa Aspac berada di atas angin. Hangtuah mencoba mengejar ketertinggalannya, namun defense Aspac seperti yang dilakukan oleh Fandi Andika Ramadhani menghalangi usaha tersebut. Aspac pun akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 81-79. Andakara Prastawa Dhyaksa tampil menawan dengan torehan 27 poin.
âIni merupakan pertandingan yang sangat bagus, dari awal sampai akhir margin poin selalu berdekatan. Teamwork dari Hangtuah memang sangat bagus. Defense dan komunikasi antar pemain di game tadi kurang berjalan dengan baik. Untuk selanjutnya, mental bertanding dan kehormanisan tim harus terus ditingkatkan,â ujar kepala pelatih Aspac, Jugianto Kuntardjo.
âSaya sudah cukup puas dengan pertandingan ini. Shooter kami sudah lebih hidup, dan para pemain juga sudah mau saling bekerja sama. Saya selalu menginstruksikan pemain untuk tenang, tapi sayangnya situasi defense di dua menit terakhir babak overtime agak kurang,â komentar Paul Mario Sanggor, head coach Hangtuah.
Foto : Dokumentasi IBL