Surabaya Fever belum menemui hambatan di Seri 2 WIBL 2016. Pada laga perdananya di GOR Kertajaya Surabaya, Fever menang 57-35 dari Merah Putih Predators Jakarta.

Dengan dua laga tersisa, Fever sudah dipastikan lolos ke babak grand final. Bermodalkan empat kali kemenangan, perolehan poin Fever sudah tidak bisa dikejar lagi oleh para pesaingnya. Dua tim teratas di musim regular akan lolos ke babak grand final.

Di pertandingan ini, Predators lebih banyak melepaskan tembakan ketimbang Fever. Namun, dari 64 kali percobaan, tingkat keberhasilannya hanya 22 persen. Sementara itu, akurasi Fever lebih baik dengan 33 persen. Predators memang menguasai rebound, namun mereka tak mampu memanfaatkan dengan baik.

"Dengan banyaknya pemain baru, chemistry kami memang masih kurang. Tapi, dalam waktu sebulan setelah Seri Semarang lalu, para pemain mulai terlihat peningkatannya. Anak-anak juga bisa bermain lebih fight sekarang," kata kepala pelatih Predators, Nina Yunita.

Sementara itu, Fever mengistirahatkan pemain pilar, yakni Gabriel Sophia dan Raisa Hamidah. Hasilnya, Sumiati Sutrisno menjadi tulang punggung Fever dengan torehan 16 poin. Selain Sumiati, dua pemain Fever lainnya, Mega Nanda Putri dan Annisa Widyarni turut tampil impresif dengan mencetak masing-masing 14 poin dan 11 poin.

“Semua pemain bermain kurang maksimal di game ini. Kami kalah jumlah rebound dari lawan. Meski Gabriel tidak bermain, itu bukan alasan kami bisa kalah di rebound. Di pertandingan ini, kami memang mengistirahatkan beberapa pemain kunci, serta lebih membebaskan anak-anak dalam bermain. Tapi, di dua game berikutnya kami akan bermain full team karena penonton di Surabaya pasti tidak ingin melihat kami kalah," ungkap head coach Fever, Wellyanto Pribadi usai pertandingan.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar