Tomang Sakti Merpati Bali berhasil membalas kekalahan atas Sahabat Wisma Sehati Semarang di WIBL Seri 2 Surabaya. Mereka sukses meredam duet Debby-Yuni dan berbuah kemenangan dengan skor 66-55, Kamis (28 April 2016).
Natasha Debby Christaline dan Yuni Anggraeni memang menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya. Tomsak juga pernah dihancurkan duet maut ini. Saat di Seri 1 Semarang, mereka kalah 47-50. Duet Debby-Yuni menorehkan total 42 poin. Yuni juga menjadi pencetak rebound terbanyak dengan 22 rebound.
Belajar dari kekalahan tersebut, Tomsak mengusung strategi meredam duet tersebut. Hal ini sukses dilakukan, Tomsak sukses meredam suplay bola ke Debby, dan defense ketat untuk Yuni, membuatnya tak bisa berkutik. Meski begitu keduanya masih menjadi pendulang poin terbanyak bagi Sahabat dengan total 30 poin.
âKami melakukan evaluasi, baik dari statistik maupun video pertandingan sebelumnya. Dari situ kami melihat bahwa Debby dan Yuni sangat diandalkan oleh lawan. Sebab itu, di game ini kami berusaha meredam dominasi kedua pemain itu. Akhirnya berhasil juga. Anak-anak defense-nya bagus, mereka bisa membuat Yuni frustasi,â ujar kepala pelatih Tomsak, Raoul Miguel Hadinoto
Di kubu Tomsak, Yenny Zeng tampil sebagai top skor dengan 17 poin, diikuti Paulin Clara Ananta (15 poin), Kadek Citta Dewi (14 poin), dan Agustin Elya Gradita Retong (11 poin).
âKami banyak berlatih untuk bisa mematikan pergerakan duet Sahabat. Kami pakai triangle two. Jadi, para pemain kami secara bergantian berusaha menutupi pergerakan Debby-Yuni,â kata Small Forward Tomang Sakti, Kadek Citta Dewi.
Kedua tim sejatinya bermain tanpa satu orang pemain andalannya di pertandingan ini. Tomsak kehilangan Jacklien Ibo. Sementara itu, Sahabat tidak bisa memainkan point guard, Rohtriastari lantaran cedera. Laga ini juga menjadi debut kepala pelatih Sahabat yang baru yakni Tri Adnjanaadi Lokatanaya.
âDefense kami buruk, khususnya di kuarter ketiga. Para point guard pengganti Rohtriastari pun belum mendapat feel bertandingnya. Mengenai pergantian pelatih, sebenarnya tidak ada perubahan yang drastis. Kami hanya melakukan sedikit penyesuaian saja,â ungkap asisten manajer Sahabat, Xaverius Wiwid.
Foto : Dokumentasi IBL