Pada artikel sebelumnya, penulis telah membahas tentang kandidat para peraih penghargaan ruki terbaik. Sedangkan pada artikel kali ini, penulis akan membahas tentang kandidat pemain asing terbaik berdasarkan performa sampai dengan berakhirnya Seri 4 Yogyakarta.

Pemain asing merupukan tumpuan para klub IBL dalam hal produktivitas angka. Hanya dua pemain asing yang tidak memiliki produktivitas angka di atas rata-rata liga dari total 35 pemain asing yang pernah tampil di IBL musim ini. Tetapi, performa produktivitas angka saja bukan jaminan tanpa didukung dengan efisiensi serangan.

Berikut lima pemain asing yang dapat menjadi kandidat kuat untuk meraih gelar pemain asing terbaik berdasarkan performa efisiensi serangan (offensive rating) dan persentase floor (floor%). Dengan memasukkan persentase floor maka penulis akan mulai memperkenalkan variabel yang membangun perhitungan floor%.

Hal Shane Heyward (Satya Wacana Salatiga)

Pada musim ini, Satya Wacana mendapatkan pemain asing yang impresif, yaitu Hal Shane Heyward. Tim asal Salatiga itu langsung merasakan dampak kehadiran pemain asing dengan meraih tiga kemenangan dari sembilan laga yang telah dimainkan.

Kontribusi Heyward jelas tidak bisa dianggap remeh. Produktivitas angka Heyward memang masih kalah dengan dua pemain asing Satya Wacana. Namun, Heyward memiliki keunggulan dibandingkan dengan dua pemain asing Satya Wacana, yaitu dalam hal efisiensi serangan. Heyward memiliki rata-rata 1 poin pada setiap penguasaan. Sedangkan Chris Sterling dan Montrell Williams memiliki efisiensi serangan tidak lebih dari 1 poin pada setiap penguasaan.

Menurut penulis, Heyward merupakan 3PP asing terbaik kedua di liga setelah pemain asing Pelita Jaya Bakrie, Dior Lowhorn. Heyward memiliki efektivitas tembakan 30,8 persen dari rata-rata 2,2 upaya tembakan tiga angka dan 51 persen dari rata-rata 12,5 upaya tembakan dua angka. Semua efektivitas tembakan tersebut berada di atas rata-rata liga.

Dalam hal bertahan, Heyward menjadi tembok kukuh Satya Wacana. Heyward berada di peringkat dua dalam rata-rata defensive rebound dan berada di peringkat  satu untuk rata-rata blok. Pada saat Satya Wacana melawan Louvre di Seri 3 Jakarta, Heyward menampilkan performa yang impresif. Ia hampir menghasilkan tripel-dobel dengan 14 poin, 16 rebound, dan 9 blok.

Bencana datang setelah performa impresif tersebut. Heyward dikabarkan mendapatkan cedera sehingga tidak dapat melanjutkan Seri 3 Jakarta dan SSeri 4 Yogyakarta. Jelas hal tersebut merupakan suatu kerugiaan yang sangat besar bagi Satya Wacana. Menarik ditunggu apakah Heyward dapat kembali tampil di seri selanjutnya.

Michael Glover (NSH Jakrta)

NSH yang tampil kurang maksimal di turnamen pramusim, Piala Presiden, secara mengejutkan menampilkan performa yang berbeda di setengah musim kompetisi IBL 2019-20. Untuk sementara, NSH berada di peringkat ketiga dengan 15 poin dari 6 kemenangan dan 3 kekalahan.

Michael Glover menjadi aktor utama dibalik performa mengejutkan NSH. Ia menjadi kontributor utama produktivitas angka dan rebound NSH. Khusus untuk rata-rata produktivitas angka, Glover berada di peringkat tiga liga. Kontribusi tertinggi produktivitas angka berasal dari area dua angka, terutama di area perimeter dan area dekat. Tingginya kontribusi produktivitas angka di area dua angka membuat persentase floor Glover di atas rata-rata liga dengan 53 persen.

Yang masih perlu diperhatikan, Glover yang berposisi tradisional sebagai senter memiliki efektivitas tembakan di bawah rata-rata liga di area yang seharusnya menjadi kekuasaan pemain berposisi senter, area lima kaki.

Glover memiliki potensi untuk menjadi 3PP. Ia memiliki total 2 dari 8 upaya tembakan tiga angka dengan efektivitas tembakan 25 persen, masih di bawah rata-rata liga. Selain meningkatkan efektivitas tembakan, Glover harus memperluas area tembakan tiga angka. Karena sejauh ini, hanya area atas yang memiliki efektivitas tembakan di atas rata-rata liga, sedangkan empat area tiga angka lainnya memiliki efektivitas tembakan 0 persen.

Dengan meningkatnya efektivitas tembakan di area lima kaki dan tiga angka akan membuat permainan Glover menjadi lebih maksimal.

Luis Jacobo III (Pacific Caesar Surabaya)

Luis Jacobo merupakan SBH terbaik di kompetisi IBL musim ini. Dengan eFG% sebesar 60 persen dari rata-rata 15,6 upaya tembakan jelas sudah memperkuat pernyataan penulis. Tingginya eFG% membuat Jacobo memiliki efisiensi serangan 1,04 angka pada setiap penguasaan.

Berdasarkan peta tembakan Jacobo, terdapat tiga area besar yang memiliki efektivitas tembakan di atas rata-rata liga, yaitu area tiga angka, area perimeter, dan area lima kaki. Area tiga angka dan lima kaki menjadi kontributor produktivitas angka didukung dengan efektivitas tembakan di atas rata-rata liga.

Pada area tiga angka, Jacobo menghasilkan total 72 poin dengan efektivitas tembakan 42,1 persen, di mana 48 poin berasal dari area sayap dengan efektivitas tembakan 44,4 persen, 21 poin dari area atas dengan efektivitas tembakan 36,8 persen, dan terakhir 3 poin berasal dari area sudut dengan efektivitas tembakan 50 persen.

Sedangkan pada area yang memiliki efisiensi tembakan tertinggi, area lima kaki, Jacobo memiliki total 70 poin dengan efektivitas tembakan 68,6 persen. Tingginya efisiensi serangan Jacobo juga disumbangkan melalui peran sebagai fasilitator. Ia menjadi pemain yang sering terlibat dalam serangan Pacific dengan 4,54 Ast. Part. Sekedar perkenalan singkat dengan perhitungan variabel Ast. Part akan mengurangi bias karena sudah memperhitungkan kegagalan asis.

Penampilan terbaik Jacobo diperlihatkan ketika Pacific meraih kemenangan atas Satya Wacana di Seri 1 Semarang. Pada laga tersebut, Jacobo menyumbangkan 30 poin dengan persentase keberhasilan tembakan 58 persen.  Bahkan, tembakan tiga angka di 10 detik terakhir kuarter empat, menjadi momentum awal bagi Pacific untuk meraih kemenangan atas Satya Wacana.

Yang menarik, efisiensi serangan Jacobo masih dapat ditingkatkan lebih maksimal dengan cara meningkatkan performa efektivitas tembakan bebas. Jacobo masih memiliki efektivitas tembakan bebas di bawah rata-rata liga dengan 56 persen dari rata-rata 3,4 upaya tembakan bebas.

Dior Lowhorn (Pelita Jaya Bakrie)

Tidak perlu diragukan lagi bahwa Dior Lowhorn untuk sementara menjadi unggulan teratas pemain asing terbaik. Berdasarkan statistik tradisional, Lowhorn memimpin dalam hal rata-rata produktivitas angka dengan 28,9 poin per pertandingan. Lowhorn juga memimpin rata-rata rebound dengan 14,0 rebound per pertandingan.

Kehebatan Lowhorn semakin terlihat dengan menggunakan statistik lanjutan. Berdasarkan persentase floor, Lowhorn menjadi yang tertinggi dengan 61 persen. Sedangkan jika menggunakan efisiensi serangan, Lowhorn memiliki 1,13 poin pada setiap penguasaan.

Area lima kaki menjadi faktor utama tingginya persentase floor. Lowhorn menjadi yang terbaik di area itu dengan efektivitas tembakan 68,7 persen dari total 131 upaya tembakan. Selain efektivitas tembakan di area lima kaki, tingginya perolehan persentase offensive rebound yang diteruskan dengan produktivitas poin menjadi faktor penunjang tingginya persentase floor.

Berdasarkan OR Part, Lowhorn memiliki sekitar 8,79 offensive rebound yang berhasil diselesaikan menjadi produktivitas angka. Dengan menggunakan variabel OR Part maka akan menghilangkan bias antara offensive rebound yang hanya memperpanjang penguasaan (untuk lebih jelasnya tentang offensive rebound yang memperpanjang penguasaan dapat dibaca di artikel berjudul  “Memahami Perhitungan Penguasaan Bola dalam Pertandingan”) atau offensive rebound yang langsung diteruskan menjadi produktivitas angka.

Lowhorn merupakan pemain dengan karateristik 3PP terbaik di IBL musim ini. Berdasarkan peta tembakan, area atas dan sayap menjadi kontributor produktivitas tiga angka. Area sayap memiliki total 4 dari 10 upaya tembakan dengan persentase keberhasilan 40 persen, sudah di atas rata-rata liga. Area tengah yang memiliki upaya tembakan tiga angka tertinggi menghasilkan persentase keberhasilan di bawah rata-rata liga dengan 26,7 persen dari total 15 upaya tembakan tiga angka.

Efisiensi serangan Lowhorn juga didukung dengan rendahnya persentase turnover. Lowhorn memiliki persentase turnover 9 persen dari rata-rata 22,02 penguasaan. Tingginya efektivitas tembakan di area tiga angka dan rendahnya turnover menjadi faktor tingginya efisiensi serangan yang dimiliki Lowhorn.

Membaca penjelasan detail kehebatan Lowhorn diatas tampak membuat performa Lowhorn sudah terlihat sempurna. Namun, masih terdapat satu hal yang membuat performa Lowhorn bisa lebih maksimal, yaitu tembakan bebas. Ketika Lowhorn dapat meningkatkan performa tembakan bebas maka dominasi Lowhorn di IBL akan semakin menjadi-jadi.

Brandon Jawato (Indonesia Patriots)

Untuk memilih pemain kelima, sebenarnya penulis bimbang memilih Brandon Jawato atau Lester Prosper dengan dasar kedua pemain tersebut memiliki persentase floor dan efisiensi serangan di atas rata-rata liga. Namun, ketika melihat karateristik permainan maka penulis tidak ragu memilih Jawato.

Prosper memiliki keunggulan dalam hal points produced. Hal tersebut menurut penulis wajar karena Prosper menjadi pilihan pertama Indonesia Warriors dalam hal serangan. Yang membuat Jawato lebih menarik yaitu, Jawato, dengan karateristiknya sebagai 3DR, memiliki persentase floor dan efisiensi serangan yang lebih tinggi dibanding Prosper. Bahkan Jawato memiliki efisiensi serangan yang sama dengan Lowhorn, yaitu 1,13 poin pada setiap penguasaan.

Performa Jawato dalam hal persentase floor layak mendapatkan kredit yang lebih. Pemain dengan karateristik SPP atau 3PP seperti Prosper akan lebih diuntungkan dalam hal persentase floor, tetapi Jawato dapat membuktikan bahwa hal tersebut tidak berlaku. Ia memiliki persentase floor 56 persen dari 12,17 penguasaan.

Tingginya efektivitas tembakan di area dua angka tidak membuat Jawato unggul FG Part atas Prosper karena Jawato harus menjadi fasilitator dan memerlukan bantuan dari rekan yang lain untuk menghasilkan produktivitas angka.

Berkontribusi sebagai fasilitator membuat Ast Part Jawato lebih tinggi dibandingkan Prosper. Keunggulan selanjutnya diperlihatkan Jawato dalam memaksimalkan FT Part. Faktor terakhir yang membuat keunggulan persentase floor yaitu, lebih banyaknya penguasaan Prosper yang terbuang dibandingkan Jawato. Dengan fakta tersebut maka penulis lebih memilih Jawato untuk masuk ke dalam kandidat pemain asing terbaik.

Berdasarkan penjelasan performa diatas, lima kandidat peraih penghargaan pemain asing terbaik memiliki keunggulan masing-masing. Heyward dan Glover memiliki keunggulan di persentase floor, Jacobo memiliki keunggulan di efisiensi serangan, Lowhorn dan Jawato memiliki keunggulan di persentase floor dan efisiensi serangan.

Foto: Harianto

Populer

Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Grizzlies Hajar Sixers, Pelatih Taylor Jenkins Pecahkan Rekor Waralaba