Mario Wuysang dengan bola di tangannya. Ia menyerang dari sisi kanan pertahanan lawan. Jamarr Johnson di arah sebaliknya, melengang masuk dan menerima umpan Mario. Detik berikutnya, gelanggang sudah bersorak karena alley-oop dunk.
CLS Knights Surabaya lagi-lagi memutus asa Pelita Jaya EMP Jakarta. Kemenangan ketiga ini terjadi di Indonesian Basketball League (IBL) Seri 5. CLS Knights menang 64-58 di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7 April 2016).
Jamarr dengan aksi tadi menjadi salah satu aktor kemenangan. Ia berhasil mencetak double-double. Raihan poinnya mencapai 15 angka plus 13 rebound.
Sementara itu, Mario rajin membagi bola. Ia mengumpulkan 15 assist. Itu semakin mengukuhkan posisinya di puncak raihan assist musim ini. Rata-rata assist-nya mencapai 6,73.
Meski begitu, sebetulnya CLS Knights terlambat panas di pertandingan kali ini. Hal itu diamini kepala pelatih Wahyu Widayat Jati. Menurutnya, anak asuhnya baru bisa mengambil alih permainan saat lawan menurunkan tempo.
Wahyu menuturkan, di awal, lawan banyak mencetak angka di area bawah ring. Setidaknya ia harus meyakinkan pemainnya untuk menjaga pertahanan dan menguasai bola. "Kalau bisa protect paint area, masalah akan teratasi," jelasnya sesuai instruksi di lapangan.
Ia juga menambahkan, CLS Knights bermain kurang lepas di awal. "Kemampuan anak-anak tidak keluar," katanya. Kendati demikian, ia memberi apresiasi untuk para starter: Jamarr, Mario, Sandy Febiansyakh, Rachmad Febri Utomo, dan Isman Thoyib. Kelimanya bisa melangkah mengantarkan tim meraih kemenangan.
Sementara itu, di kubu Pelita Jaya, kepala pelatih Benjamin Alvares Sipin III merasa kalah merebutkan bola. Ia menilai strategi tidak berjalan baik. "Kami kalah rebound. Mereka (CLS Knights) menguasai bola," katanya.
Pelita Jaya memang harus puas dengan hasil akhir. Padahal Amin Prihantono dkk. sudah berusaha memenangkan pertandingan. Amin mencetak 16 angka sementara rekannya, Adhi Pratama, mencetak 15 angka.
Berikutnya, Pelita Jaya akan bertemu Satria Muda Pertamina Jakarta. Untuk itu, Bejamin selalu menargetkan menang. Dengan jadwal yang ia punya, menurutnya, tidak banyak waktu merayakan apapun. Tim harus fokus.
Foto : Dokumentasi IBL