Kepala pelatih Satya Wacana, Efri Meldi sudah menduga bila Bimasakti Nikko Steel Malang bukan lawan sembarangan. Meski Satya Wacana Salatiga bisa menang, tapi Bimasakti memberikan perlawanan sengit. Strategi jitu dari coach Meldi akhirnya bisa membuat Satya Wacana memetik kemenangan, 51-44, di C-Tra Arena Bandung, Rabu (6 April 2016).

Firman Dwi Nugroho memang menjadi fokus defense Bimasakti. Oleh karena itu di awal laga, Firman tak bisa berkutik karena dijaga dua orang sekaligus. Strategi coach Meldi untuk melepaskan Firman berhasil. Yakni dengan memasukkan Respati Ragil Pamungkas.

Masuknya Ragil seakan menjadi magnet bagi pemain-pemain Bimasakti. Mereka lebih ketat menjaga Ragil ketimbang Firman. Padahal menurut coach Meldi, kondisi Ragil memang belum sepenuhnya pulih. Ini juga terlihat saat pertandingan, pergerakan Ragil tak selincah biasanya.

"Pagi tadi saya tanya Ragil, bisa main atau tidak. Ternyata dia bilang tidak apa-apa. Jadi saya bisa masukkan di pertandingan, memang masih belum pulih benar."

Fokus menjaga Ragil, membuat pengawalan terhadap Firman longgar. Disinilah Satya Wacana mulai perlahan membunuh Bimasakti. Mereka beberapa kali kecolongan di bawah ring.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, laga akan berjalan alot. Bimasakti tak ubahnya tim Jawa Timur lainnya, untuk menundukkan mereka perlu usaha yang keras," kata coach Meldi usai laga.

"Firman di awal tak bisa lepas, karena dijaga dua orang sekaligus. Strategi saya memasukkan Ragil membuat fokus mereka terpecah. Saya kira nama besar Ragil yang menguntungkan kami. Konsentrasi Bimasakti jadi ke Ragil, bukan Firman," ungkapnya.

Firman Dwi Nugroho tampil gemilang dengan torehan 14 poin dan 13 rebound. Sedangkan top skor dipegang oleh Andre Adriano dengan 17 poin.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar