Merpati Bali adalah juara Piala Srikandi 2018-2019. Sebagai juara bertahan, musim ini mereka punya target untuk bisa back-to-back champions di Piala Srikandi. Meski hasil di pramusim lalu kurang bagus, Merpati tidak khawatir. Mereka akan turun dengan kekuatan penuh di musim reguler nanti.
Merpati harus puas berada di peringkat kedua pada turnamen pramusim Piala Srikandi di Pekanbaru, 12-18 Januari lalu. Mereka merelakan gelar juara direbut oleh GMC Cirebon. Namun situasi tersebut sudah diprediksi sejak awal oleh Kepala Pelatih Bambang Asdianto Pribadi. Menurutnya, Merpati sengaja memberikan menit bermain untuk pemain muda.
"Kemarin (di Pekanbaru), kami tampil minus sembilan pemain yang memang saya beri waktu untuk istirahat. Tujuan lainnya, saya ingin melihat kemampuan pemain muda Merpati. Namun di musim ini, target kami yang utama adalah mempertahankan gelar juara," ucapnya saat perkenalan tim Merpati Bali, di Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.
Musim ini Merpati kehilangan kapten tim Helena Tumbelaka yang memutuskan pensiun. Selain itu, Pauline Clara Ananta juga memutuskan hal yang sama dengan Helena. Meski dua pemain hilang, namun Merpati masih punya amunisi lain seperti empat pemain timnas SEA Games Filipina kemarin, yaitu Kadek Pratita Citta Dewi, Husna Aulia Latifah, Agustin Elya Gradita Retong, dan Dora Lovita.
"Saya melihat masih ada kekurangan yang harus di benahi. Saya masih melihatnya di Pekanbaru, seperti defense dan komunikasi. Tapi progres pemain muda kami juga sudah mulai bagus. Persaingan Piala Srikandi sekarang lebih merata," kata Kadek Pratita Citta Dewi.
Pekerjaan rumah yang menanti Merpati Bali masih sama, yaitu menyesuaikan jadwal kuliah para pemain dan jadwal pertandingan musim ini. Sebab, ada beberapa seri yang pelaksanaannya mepet. Sehingga tim pelatih merasa perlu menyiapkan strategi khusus untuk membagi menit bermain. (*)
Foto: Merpati Bali