Setelah menelan pil pahit di dua pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) Seri 5 sebelumnya, Garuda Bandung akhirnya menang. Tampil mendominasi lawan Pacific Caesar Surabaya, Garuda gemilang dengan skor 79-34. M. Rizal Falconi menjadi pencetak angka terbanyak. Ia mengoleksi 18 angka di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5 April 2016).
Menurut kepala pelatih Garuda, Fictor Gideon Roring, hasil itu karena anak-anak asuhnya bermain lepas. Ia menilai semua pemain menikmati pertandingan. "Mereka tetap lapar," katanya.
Hal itu juga diamini Rizal Falconi. Menurutnya, pertandingan itu berjalan bagus dan lancar. Kendati begitu, pemain yang juga mengoleksi double-double dengan tambahan 10 rebound ini menambahkan, sempat terjadi kesalahan-kesalahan di awal.
Lawan memang tidak berada di kelas yang sama. Pacific betah di peringkat paling bawah klasemen sementara. Tapi Pelatih Ito--sapaan Fictor--tidak melewatkan apresiasi untuk lawan. Menurutnya, Pacific memiliki susunan pemain muda potensial. "Tapi belum keluar maksimal," ujarnya.
Dalam pertandingan itu, Pacific terlihat kewalahan. Kuarter pertama hanya mencetak 10 angka sementara lawan 9 angka lebih banyak. Bahkan setengah waktu kuarter kedua, tim asal Surabaya itu tidak mampu menambah satu angka pun.
Akibat tertinggal jauh, Pacific jadi harus berurusan dengan para pemain anyar Garuda. Menit-menit akhir di kuarter empat, Ito mengerahkan empat pemain barunya. Gabriel Batistuta, M. Alfy Nurdin, Hengki Infandi, dan Melkisedek menghiasi lapangan. Hanya M. Dhiya Ulhaq yang termasuk senior.
Gabriel bahkan menjadi pendulang angka kedua Garuda. Ia mengoleksi 16 angka. Dua pemain lainnya, Alfy dan Diftha Pratama menambah dengan 14 angka. Hasil itu membuat Ito kagum. "Dia (Gabriel) punya size dan skill," jelasnya.
Sementara itu, Pacific harus puas tanpa satu pemain pun mencetak dua digit angka. Reiner Hutasoit menjadi pencetak angka terbanyak mereka. Ia mengoleksi 8 angka saja.
Foto : Dokumentasi IBL
Garuda Lapar Menang di Bandung (Seri 5 IBL 2016)
05 Apr 2016 17:51
| Penulis : Gagah Nurjanuar Putra