LeBron James dan Kobe Bryant terkenal sebagai salah satu pencetak poin terbaik di NBA. James saat ini berada di peringkat empat dalam daftar pencetak poin terbanyak sepanjang masa. Sementara Bryant setingkat di atasnya dengan duduk di peringkat tiga.
Selisih poin James dan Bryant sangat ketat. Sang Raja mengantungi total 33.626 poin sejak 2003. Bryant terantuk di angka 33.643 sampai pensiunnya pada 2016. James membutuhkan setidaknya 18 poin lagi untuk menggeser Bryant.
Jika melihat selisih tersebut, James tentu punya kesempatan untuk menggeser Bryant. Kesempatannya sangat besar malah. Mengingat rata-rata poinnya pada 2019-2020 ini mencapai 25,2 per pertandingan.
James bahkan bisa saja menggeser Bryant pada pertandingan berikutnya. Saat Los Angeles Lakers menghadapi Philadelphia 76ers. Asalkan dirinya sehat walafiat. Tidak cedera parah.
Pada pertandingan terakhirnya melawan Sixers, James mampu mencetak 18 poin, 10 rebound, dan 9 asis. Lakers kalah 120-143. Namun, itu terjadi musim lalu. Saat ini, baik Lakers maupun Sixers sudah berubah. Pertandingan nanti juga bisa berbeda hasilnya. Tidak ada jaminan semuanya berakhir sama.
Lakers sendiri saat ini sudah tampil sebanyak 45 kali. Mereka menyisakan 37 pertandingan. Seandainya James mencetak satu poin saja pada 18 pertandingan berikutnya, ia masih bisa menggeser Bryant. Meski pun kemungkinan itu mustahil terjadi. James tidak pernah mencetak satu poin dalam satu pertandingan. Rata-ratanya saja minimal 20 poin per per pertandingan.
Menurut catatan statistik NBA.com, rata-rata terkecil James adalah 20,9 poin per pertandingan. Itu terjadi pada musim pertamanya di NBA. Saat masih membela Cleveland Cavaliers. Sementara terbesar adalah 31,4 poin pada 2005-2006. Saat masih di Cavaliers juga.
Angka rata-rata poin James memang fluktuatif selama 16 tahun ini. Namun, tidak pernah kurang dari 20 per pertandingan. Dengan itu, James bukan hanya berpotensi menggeser Bryant, tetapi juga pemain-pemain di atasnya: Karl Malone dan Kareem Abdul-Jabbar. Kedua pemain teratas itu juga pernah membela Lakers. Sama seperti James dan Bryant.
Sementok-mentoknya, dengan rata-rata 20 poin per pertandingan, James bisa saja menggeser Malone (36.928) di perigkat dua. Asumsinya kasarnya, seperti ini: James mengantungi kontrak dengan Lakers sampai 2022. Itu artinya, ada sekitar 164 pertandingan lagi yang bisa dimainkan. Seandainya James mencetak 20 poin dalam 164 pertandingan, ia menghasilkan 3280 poin. Hasil itu digabungkan dengan pencapaiannya sekarang (33.626). Hasilnya, 3280+33.626=36.906—kurang 22 poin. Maka, tambahkan lagi sisa 20 poin dari masing-masing 37 pertandingan pada 2019-2020. Hasilnya tentu lebih dari yang dihasilkan Malone selama kariernya.
Hanya saja, seperti ditulis sebelumnya, asumsi di atas adalah hitung-hitungan kasar. Bagaimanapun, pemain NBA juga manusia. Mereka bukan robot yang bisa menghasilkan berbagai hal yang sama persis setiap waktu. Apalagi James sudah cukup berumur. Usianya mencapai 35 tahun. Akan 36 pada Desember 2020.
Meski begitu, jaminan menggeser Bryant sangatlah besar. Menurut penerawangan saya, James akan bisa menggesernya pada pertandingan Lakers berikutnya. Tepatnya saat James dkk. bertemu Sixers di Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu, 25 Januari 2020 waktu setempat.
Foto: NBA