Pacific Caesar memainkan Anton Davon Waters pada pertandingan melawan Pelita Jaya Bakrie di hari kedua IBL 2020, Seri 2 Bandung, Sabtu, 18 Januari. Anton Waters menggantikan Decorey Aaron Jones. Anton sebelumnya pernah bermain di Pacific pada IBL 2017-2018. Pertanyaannya adalah bagaimana pergantian tersebut terjadi, padahal besaran gaji Anton lebih besar dari Decorey Jones.

Masalah tersebut akhirnya dijawab oleh Junas Miradiarsyah selaku Direktur IBL. Ia menjelaskan bagaimana kronologis pergantian pemain yang dilakukan Pacific musim ini.

Pada malam Draft IBL 2019 (12 November 2019), Pacific memilih tiga pemain asing, yaitu Taylor Statham, Louis Amable Jacobo III, dan Decorey Aaron Jones. Ketiganya sama-sama punya besaran gaji 2000 dolar Amerika Serikat per bulan. Mereka datang tepat waktu dan bertanding di Seri 1 Semarang, pada 10-12 Januari 2020.

Dalam perjalanannya, Pacific merasa perlu mengganti Decorey karena dirasa kurang kompetitif. Bahkan mereka sudah mengajukan pergantian sejak awal Januari 2020, sebelum seri Semarang dimulai. Pacific pun menginginkan pergantian pemain dilakukan setelah seri pertama.

Pada seri Semarang, Decorey rata-rata mencetak 13,0 poin dan 4,5 rebound per pertandingan. Dia tampil dalam dua laga bersama Pacific, dengan hasil satu kali menang dan satu kali kalah. Namun Pacific tetap mengajukan pergantian pemain. Pemain pengganti yang diinginkan Pacific adalah Anton Davon Waters. Pemain yang sempat membela Pacific di IBL 2017-2018.

Gaji Anton Waters sebesar 3000 dolar Amerika Serikat. Ini sesuai yang tertera di daftar pemain asing dalam Draft IBL 2019.

"Kami menerima surat penurunan besaran gaji Anton Waters dari agen pada 5 Januari 2020. Dia bersedia menurunkan gajinya di 2000 dolar Amerika Serikat. Artinya, dengan besaran gaji itu, maka tidak ada masalah bagi Pacific untuk mengambilnya," ucap Junas Miradiarsyah, ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu, 18 Januari 2019. "Setelah itu, Pacific mengirimkan surat untuk mengganti Decorey dengan Anton Waters setelahnya."

Ternyata perubahan harga yang dilakukan di saat kompetisi berjalan bukan hal baru. Sempat terjadi saat agen Gary Jacobs Jr. juga melakukannya pada musim 2018-2019. Tetapi Junas tidak mau hal ini terulang lagi, karena akan jadi polemik di kemudian hari.

"Sebenarnya musim lalu juga terjadi hal yang sama. Saat itu yang menurunkan harga adalah Gary Jacobs. Karena memang tidak diatur dalam peraturan liga, maka perubahan harga Anton Waters kami setujui. Tetapi kami memberi catatan bahwa musim depan tidak boleh lagi hal seperti ini terjadi. Maka pihak IBL dan klub-klub peserta sudah sepakat untuk tidak memberikan izin kepada agen untuk mengubah harga pemain asing di tengah kompetisi. Apalagi di tengah musim," tegas Junas.

Pergantian Decorey Jones dengan Anton Waters diluluskan IBL. Tetapi masih ada masalah lain yaitu tinggi badan. Sebab dalam data pemain yang tersebar di internet, Anton Waters punya tinggi 2,01 meter. Sementara untuk batasan tinggi badan di IBL musim ini adalah 2,00 meter. Hal ini juga sudah diselesaikan oleh IBL.

"Setelah kami setujui, pemainnya datang. Kami melakukan pengukuran tinggi badan di Jakarta, disaksikan perwakilan klub-klub lainnya. Hasilnya, tinggi badan Anton Waters adalah 1,96 meter. Jadi dia lolos untuk aturan tinggi badan," sambung Junas.

Junas berjanji bahwa tidak akan ada lagi permasalahan seperti saat ini. IBL tidak akan mengizinkan agen atau pemain mengubah besaran gaji di tengah musim.

Saat ini, selain Pacific ada pula tim yang mengajukan pergantian pemain. Namun, Junas memastikan bahwa tim tersebut tidak mengganti di Seri 2 Bandung yang sedang berjalan pada 17-19 Januari 2020. (tor)

Foto: IBL Indonesia

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025