Mental dan fisik pemain M88 Aspac Jakarta mendapatkan ujian berat. Mereka harus menjalani dua game big match berturut-turut. Yakni melawan Satria Muda Pertamina Jakarta di hari Sabtu, dan Pelita Jaya Energi Mega Persada di hari berikutnya.

Aspac sebelumnya berhasil mengalahkan Satria Muda, lewat keajaiban seorang Andakara Prastawa Dhyaksa. Dia berhasil memaksa laga memasuki babak overtime melalui fourth point play di detik akhir pertandingan. Namun pertanyaannya apakah keajaiban akan kembali menghampiri Aspac saat melawan Pelita Jaya? Jawabnya hampir saja terjadi.

Pelita Jaya tampil dominan sejak tip-off. Di kuarter pertama, Pelita Jaya meninggalkan Aspac 11 poin (20-9). Tentunya sangat sulit untuk Aspac bisa menyusul setelah di halftime mereka masih tertinggal 18 poin (38-20).

Namun bukan Aspac namanya kalau menyerah ditengah jalan. Aspac bangkit di kuarter ketiga. Mereka mulai memangkas jarak poin. Teriakan ribuan penonton yang memadati GOR Sahabat agar Aspac melakukan defense membawa mereka bisa bermain lebih baik.

Di kuarter keempat, lagi-lagi keajaiban Prastawa seperti akan datang lagi. Point guard timnas basket Indonesia di SEA Games 2015 Singapura itu menunjukkan ketajamannya. Skor Aspac pun semakin merapat hingga empat poin (54-59). Hanya saja Pelita Jaya bisa mengatasi tekanan Aspac dan tetap bisa mengamankan kemenangan dengan margin sembilan poin (72-63).

Meskipun kalah, performa Prastawa patut mendapat acungan jempol. Dirinya mengoleksi 26 poin di pertandingan ini. Sedangkan pemain lain yang mencetak double digit points adalah Oki Wira Sanjaya dengan torehan 15 poin.

"Pelita Jaya merupakan tim besar dan banyak pemain nasional di sana. Kami sudah berusaha menahan semaksimal mungkin, tapi mereka tampil lebih baik dari kami. Mungkin kami sedikit kelelahan karena sudah terkuras di pertandingan kemarin. Evaluasi ke depan, kami harus memiliki skema untuk mengatasi kekurangan big man," kata kepala pelatih Aspac, Jugianto Kuntardjo.

Sementara itu, coach Benjamin Alvarez Sipin III berpendapat bahwa kemenangan kali ini berkat game plan yang dijalankan dengan baik, yakni mematikan dua shooter andalan Aspac.

"Saya senang dengan kemenangan ini, di awal seri kali kalah oleh Satria Muda dan ditutup dengan menang atas Aspac. Sebenarnya di pertandingan tadi, game plan kami sederhana saja, yakni mematikan dua shooter andalan mereka, Prastawa dan Oki. Mereka tetap bisa membuat poin di kuarter keempat, tapi sudah terlambat," ujar coach Benji, sapaan akrab pelatih asal Filipina tersebut.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar