Beberapa pertandingan di IBL 2016 boleh dibilang berjalan keras. Kontak keras fisik sering terjadi. Terkadang, emosi pemain membuat pertandingan makin panas.
Tak sedikit dari kontak fisik tersebut yang akhirnya berbuah insiden berdarah. Terakhir, tentu saja peristiwa pelipis berdarah forward Satria Muda Pertamina Jakarta Arki Dikania Wisnu.
Menyikapi hal tersebut, penyelenggara liga tak tinggal diam. Mereka segera melakukan investigasi guna menentukan apakah Ponsianus "Komink" Nyoman Indrawan, pemain yang menyebabkan pelipis Arki berdarah, bersalah atas kasus tersebut.
Mengenai hal ini, Direktur Operasional IBL, Wahyu Buana menjelaskan duduk permasalahannya.
Insiden yang melibatkan Komink dan Arki sudah didalami. Pastinya dengan melihat kembali rekaman pertandingan saat insiden itu terjadi. Hasilnya diputuskan bahwa Komink dinyatakan bersalah. Sanksi denda akan dibebankan kepada pemain yang bersalah.
"Kami melakukan investigasi, dan melihat kembali video pertandingan. Akhirnya semua sepakat bahwa Komink bersalah karena terlihat ada gerakan pukulan ke wajah Arki. Setelah itu, kami menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang dipakai di liga," ujar Wahyu Buana.
"Namun sanksi masih belum diputuskan, minggu ini akan ada rapat dengan para komisaris liga dan tim Pelita Jaya untuk memutuskan sanksi tersebut. Ini karena pihak Pelita Jaya sepertinya mengajukan banding (IBL sudah mengirim surat sanksi pertama dan Pelita Jaya meminta pertimbangan kembali)."
Bila dicermati ulang, memang gerakan pukulan Komink terjadi setelah wasit meniup peluit. Dengan kata lain, ketika pertandingan sudah dihentikan oleh peluit wasit. Namun Komink masih meneruskan gerakannya.
"Saya kira ini menjadi pembelajaran juga bagi pemain agar mereka lebih memahami peraturan yang ada, bahwa sesudah call wasit, pemain tidak boleh melakukan gerakan apapun, apalagi gerakan tersebut bisa melukai pemain lain," imbuh Wahyu Buana.
Dari perkembangan kasus ini, ada sesuatu yang tak kalah menarik. Kepala pelatih Satria Muda Cokorda Raka Satrya Wibawa (Wiwin) juga ikut-ikutan kena sanksi.
Sanksi kepada coach Wiwin dijatuhkan lantaran dirinya mengunggah video yang tidak seharusnya menjadi konsumsi publik.
"Sebenarnya Wiwin malah kami jatuhi sanksi lebih dulu karena dia bisa menjadikan citra liga kita buruk di masyarakat. Padahal sebelumnya Satria Muda sudah mendapatkan peringatan itu. Waktu di Seri 2 Malang, mereka melakukan hal yang sama dan sudah dapat peringatan. Ini adalah video kedua yang mereka unggah, jadi pihak liga langsung menjatuhkan sanksi," kata Wahyu.
"Sanksi ini sudah kami komunikasikan dengan jajaran manajemen Satria Muda."
"Kami (penyelenggara liga) tidak akan tutup mata dengan kasus-kasus seperti itu. Hanya saja kami minta agar tim-tim lebih sabar. Mereka harus menunggu kami melakukan investigasi, jangan terburu-buru. Akhirnya apa yang mereka lakukan itu bisa mencederai liga kita," tutup Wahyu Buana.
Foto: Dokumentasi IBL
Buntut Insiden Pelipis Berdarah Arki (Pelatih Satria Muda Kena Sanksi)
18 Mar 2016 15:47
| Penulis : Tora Nodisa