Ada Sandy di Saat yang Tepat (Seri 4 IBL 2016)

| Penulis : 

Hampir saja CLS Knights Surabaya kalah dari sesama tim Jawa Timur, Bimasakti Nikko Steel Malang. Namun di 15 detik terakhir, CLS Knights bisa memaksa laga memasuki babak overtime berkat tembakan tiga angka Sandy Febiansyakh. Selanjutnya di babak overtime, CLS Knights bisa memastikan kemenangan atas Bimasakti dengan skor 73-63.

Bertanding di GOR Sahabat dalam lanjutan IBL 2016 Seri IV Semarang, CLS Knights tampil melempem tanpa diperkuat Jamarr Andre Johnson. Jamarr menepi lantaran jari telunjuknya harus dijahit karena luka robek saat bertanding melawan Garuda Bandung sebelumnya. Satu lagi pemain CLS Knights absen, yakni A.A. Ngurah Wisnu Budidharma S. yang tengah menjalani operasi di Filipina.

Tapi bukan hanya itu saja yang membuat CLS Knights melemah. Mereka kurang menjalankan game plan yang sudah dirancang kepala pelatih Wahyu Widayat Jati. Selain itu, bermain dengan mental yang sedikit meremehkan lawan menjadi boomerang bagi CLS.

"Hari ini sebenarnya sama penyakitnya seperti lawan Garuda. Game plan tidak dijalankan dengan baik. Rebound juga kurang, dan bermain dengan tim dibawah kami membuat pemain sedikit meremehkan," ujar coach Cacing, sapaan akrab Wahyu Widayat Jati, pasca pertandingan.

Penentu kemenangan pertandingan ini ada di 15 detik tersisa di kuarter keempat. CLS Knights tertinggal 57-60. Disaat itulah mereka menjalankan skenario membuka ruang tembak bagi Sandy Febiansyakh. Benar saja, skema berhasil dan Sandy berhasil menyamakan kedudukan, 60-60 lewat 3-point jump shoot. Dengan lima detik tersisa, Bimasakti tak bisa memanfaatkan peluang dan laga dilanjutkan lewat babak overtime.

CLS Knights bisa bermain lebih tenang di babak overtime. Mereka bisa mencetak 13 poin, sedangkan Bimasakti hanya membalas tiga poin saja. Kemenangan akhirnya menjadi milik CLS Knights.

"Sandy memang jadi orang yang tepat di saat yang tepat pula. Namun sebenarnya hari ini bukan penampilan terbaiknya. Masalah kami sebenarnya di ego masing-masing pemain. Bukan ego tim, tapi ego pemain," jelas coach Cacing.

Pada pertandingan ini Sandy Febiansyakh menyumbang poin terbanyak denga 16 poin. Diikuti Mario Wuysang (15 poin), Rachmad Febri Utomo (10 poin) dan Isman Thoyib dengan sumbangan 10 rebound dan 8 poin. Sementara di kubu Bimasakti, M. Alan As'adi mencetak double-double (11 poin, 11 rebound). Sedangkan top skor Bimasakti dipegang oleh Yanuar Dwi Priasmoro (20 poin), lalu Restu Dwi Purnomo dengan 10 poin.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Memang untuk tembakan terakhir itu sudah dipersiapkan, saya rasa pemain saya sudah berusaha mencegah itu terjadi, tapi bola ternyata masuk," ujar kepala pelatih Bimasakti, Oei A Kiat. "Kami sudah bagus bisa menutup poin lawan dari tembakan jarak jauh, hanya saja rebound kami juga kalah. Itu yang bermasalah."

Foto : Dokumentasi IBL

Populer

James Harden: Setidaknya Ada 2 Gelar Jika Thunder Tidak Menukar Saya
Kelemahan Kings Makin Jelas Saat Takluk dari Clippers
Pelicans Tumbang! Warriors ke Perempat Final NBA Cup 2024
Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Joe Mazzulla Gunakan Muslihat Untuk Bangkitkan Semangat Celtics
Nasihat Ice Cube untuk Bronny James
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Mavericks Hantam Nuggets Tanpa Doncic, Peluang NBA Cup Masih Terjaga
Ruki Jared McCain Jadi Penyelamat Sixers
D’Angelo Russell Tertarik Membela Timnas Lithuania