P.J Tucker kini berstatus bebas agen sponsor sejak kontrak kerja samanya dengan Nike berakhir pada 1 Oktober 2019. Setelah terombang-ambing dengan sponsor sepatu, nasib pebasket 34 tahun itu mulai menemui titik terang. Kantor berita CNBC merilis kabar bahwa Si Contreng mulai mendekati Tucker lagi untuk melanjutkan kerja sama.
Keputusan ini diambil setelah para pesaingnya juga tertarik untuk mengontrak Tucker. Tiga merek yang paling bersikeras adalah Puma, adidas, dan New Balance. Informasi ini disampaikan oleh Andre Buck selaku agen Sang pemain. “Ini akan jadi endorsemen terbesar dalam karirnya dengan durasi beberapa tahun ke depan. Kultur sneaker jadi bagian dari hidupnya seperti basket,” katanya kepada CNBC. Sementara itu, pihak Nike belum mengeluarkan pernyataan karena negosiasi masih berjalan.
Baca Juga: Berbincang Kultur Sepatu di NBA, P.J. Tucker Sinyalkan Ambil Endorsemen
Perekrutan Tucker sebagai duta sepatu dianggap unik. Tugasnya bukan mempopulerkan siluet baru, namun menampilkan sepatu-sepatu edisi khusus dan berusia lama berlabel langka atau hype. Dengan relasinya yang luas, ia kini memiliki 5000 pasang sepatu yang dipakai secara bergantian. Keputusan NBA menghapus peraturan sepatu pada 2018 membuatnya memutuskan untuk melaksanakan program pakai sepatu berbeda di setiap laga sepanjang musim.
“Atlet lain bertugas memakai sepatu dengan model yang sama agar populer sepanjang tahun. Namun, saya diberi kebebasan memakai sepatu apapun yang disukai selama itu Nike,” tuturnya dalam sebuah wawancara beberapa bulan lalu.
Sejauh ini, hanya Tucker yang punya privilese demikian. Para pemain lain yang terikat dengan merek diharuskan memakai satu jenis sepatu untuk bertanding guna kepentingan promosi. Durasinya minimal setahun untuk satu edisi. Kevin Durant diwajibkan mempopulerkan Nike KD 12, Giannis Antetokounmpo dengan Nike Freak 1, Kyrie Irving khusus untuk Nike Kyrie 6, dan LeBron James diharuskan bertanding memakai Nike LeBron 17. Begitu pula James Harden untuk adidas Harden vol. 4, Donovan Mitchell wajib bersepatu adidas D.O.N Issue #1, hingga Stephen Curry hanya memakai Under Armour Curry 7.
Baca juga: Kerap Bersepatu Mentereng, P.J Tucker Raih Gelar NBA Sneaker King 2019
Penasehat bisnis Tucker, Josh Abba dari firma Sports Media World, membeberkan mengapa kliennya adalah aset berharga yang layak untuk dikontrak. “Ia punya kharisma untuk menjadi keren dengan memakai sepatu langka. Terima kasih kepada media sosial dan internet sehingga khalayak ramai bisa dengan cepat melihat apa yang dipakainya. Hal ini bisa meningkatkan nilai produk dan memberikan kesan mentereng bagi merek sepatu,” kata Abba.
Keseriusannya dalam kultur sneaker pun tidak main-main. Dengan koleksi sepatu-sepatu mentereng, ia ingin semuanya berada di kondisi terbaik. Oleh karenanya, lembaga asuransi NFP dipilih untuk menangani perawatan dan keamanan asetnya mengingat sebagian sepatunya berharga hingga puluhan ribu Dollar AS di pasar sekunder. Sejak 2019, koleksi sepatu Tucker sudah dipindah ke dalam tiga bangunan di area Kota Houston.
Dengan kabar mendekatnya Tucker ke Nike, kita akan terus mendapatkan informasi sepatu-sepatu Nike langka lainnya. Para penikmat kultur ini harus memantau apa yang dipakai Tucker agar mengetahui edisi mana saja yang terbilang bernilai untuk dijual kembali. (ajb)
Foto: Bill Baptist/NBAE via Getty Images