Cahyandri, Pelatih Asal Yogyakarta Pecahkan Rekor untuk Jambi

| Penulis : 

Cahyandri senang betul ketika namanya dipanggil sebagai asisten pelatih tim putra Honda DBL All-Star 2019. Itu artinya, ia punya kesempatan terbang ke Amerika Serikat untuk menimba lebih banyak ilmu. Cahyandri juga bisa menerapkan apa yang sudah didapatnya selama hampir sepekan dalam Honda DBL Camp 2019.

Dengan menjadi bagian dari All-Star, Cahyandri sendiri telah mencetak rekor baru. Sebelumnya, tidak ada wakil Jambi yang pernah menembus All-Star. Baru Cahyandri seorang yang melakukannya.

Setelah pengumuman, saya menghampiri Cahyandri. Rupanya Kepala Pelatih SMK Unggul Sakti itu bukan orang asli Jambi, melainkan Yogyakarta. Cahyandri merantau ke Jambi pada 2007.  

Kemarin dengar-dengar Jambi pecah telur di DBL All-Star. Ada komentar soal ini? Apalagi, Mas, yang memecahkannya.

Iya, saya lumayan speechless pada saat baca judul di sebuah artikel. Apakah memang seluar biasa ini? Grateful banget saya dianggap sebagai pembuat sejarah bagi Jambi, di DBL khususnya. Masih speechless untuk berkomentar terlampau jauh tentang pertanyaan ini.

Selama hampir sepekan, apa saja yang didapat dari kamp? Boleh dijelaskan?

Selama sepekan di surabaya mengikuti kegiatan di DBL Camp 2019, luar biasa banget, banyak sekali hal-hal detail yang disampaikan berkaitan untuk perkembangan dan pembinaan bola basket for young athlete. Bagaimana dari menyiapkan tim sampai mengembangkan tim yang berisikan anak-anak muda usia sekolah.

Omong-omong, kok bisa dari Yogya ke Jambi? Ada perbedaan tidak antara basket di Yogya dengan Jambi?

Saya lulus tahun 2006, kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Lalu, 2007 saya ke Jambi untuk melamar pujaan hati, dan mencoba berkarier dan menjalani hidup di Jambi. Karier melatih saya dimulai pada tahun 2008. Sampai dengan saat ini di Jambi.

Keberadaan DBL di Jambi seperti apa? Apakah mampu jadi wadah buat anak-anak SMA?

DBL di Jambi sangat mampu menjadi wadah buat anak-anak SMA untuk menyiapkan dan menempa diri mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik. Hasilnya, persaingan tim SMA di Jambi sangat ketat sekarang.

Setelah ini ke Amerika Serikat, apa yang perlu dipersiapkan?

Yang harus dipersiapkan, tentunya menjaga konsistensi motivasi anak-anak dan saya sendiri. Dan juga program yang tepat untuk anak-anak.

Berharap apa saat terbang ke Amerika Serikat nanti?

Saya tidak akan berharap terlampau jauh, realistis saja: Pengalaman hal detail tentang penanganan tim muda di bola basket dan lakukan yang terbaik dari hal kecil.

Bicara soal talenta, kira-kira anak-anak di kamp kemarin seperti apa?

Talenta anak-anak yang ikut kamp luar biasa. Persaingan sangat ketat kemarin di 50 besar dan 24 besar. Ada tren positif untuk perkembangan bola basket usia anak sekolah.

Bisa tidak nanti Mas membimbing mereka? Sebelumnya sempat turun juga, kan, di scrimmage game hari terakhir?

Berusaha saja membangun kerja sama yang baik dengan mereka, dan komunikasi tentunya yang terpenting. Waktu lead the game di scrimmage, positif banget komunikasi dengan mereka. Pintar-pintar mereka.

Omong-omong, Mas sendiri sudah berapa lama melatih?

Saya dari 2008 sampai dengan saat ini. Ya, kira-kira sudah 12 tahun.

Kok bisa jadi pelatih? Seperti apa ceritanya?

Awal melatih belum ada lisensi. Karena sudah senang banget sama basket, jadi waktu itu ingin berbagi saja apa yang sudah didapat di Yogja. Waktu itu, di awal, saya diminta membantu melatim tim universitas Batanghari, tim yang bukan jadi ancaman bagi lawannya, karena setiap ikut turnamen pulang lebih cepat. Sembilan bulan saya bantu, akhirnya bikin sejarah, tim ini masuk final dan bisa ambil piala bergilir. Dari situ mulai menambah pengetahuan dan ambil lisensi atas saran salah satu pengurus Perbasi di Jambi.

Sejauh ini sudah punya prestasi apa saja selama melatih?

Di tiga tahun terakhir saja, ya: 2016 runner-up final DBL Jambi Series, 2017 runner-up DBL Jambi Series, 2018 semifinal Porprov tim putra dan putri Kabupaten Tanjung Jabung Timur—tim kecil, tidak diperhitungkan lawan.

Ada filosofi tertentu tidak saat melatih?

Connection, change, and care.

Kesan dan pesan buat DBL dan basket Indonesia?

DBL adalah  fondasi bagi perkembangan basket Indonesia.

Foto: DBL Indonesia

Populer

Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Satria Muda Tantang CLS Knights di Semifinal (Playoff IBL 2016)
Kontrak Tidak Sesuai, Tyronn Lue Tolak Lakers
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Debut Berharga Jaylen Brown dalam Mtn Dew Kickstart Rising Stars
Greg Monroe Merapat ke Toronto Raptors
Tolak Opsi Tim, Wizards Kejar Kontrak Baru Jabari Parker
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih