Timnas putri Indonesia menggelar gim pertama dari rangkaian empat gim uji coba melawan Taiwan Power, Rabu, 13 November 2019. Sempat unggul jauh di kuarter pertama, Indonesia mulai kesulitan di kuarter kedua usai Agustin Gradita Retong dan Kimberley Pierre Louis ditarik keluar. Aksi saling kejar lantas terjadi setelahnya hingga kuarter empat berakhir dengan kedudukan sama kuat 52-52.
Di babak tambahan waktu, Indonesia tampil dominan. Beberapa pemain Power bahkan sudah terlihat tidak kuat menggerakkan kaki mereka. Hasilnya, Indonesia mencetak tambahan 15 poin sementara Power hanya menambah tujuh poin. Indonesia menang 67-60.
Power datang dengan materi pemain yang serupa dengan Indonesia secara fisik. Ada beberapa pemain yang menjulang dan ada beberapa pemain yang terlihat cukup mungil. Sementara dari kubu Indonesia, dua pemain seleksi, Clarita Antonio dan Lea Kahol tak bermain karena mengalami sedikit ceder.
“Saya memang sengaja menarik keluar Dita (Agustin Gradita Retong) dan Kim (Kimberley Pierre Louis) di kuarter kedua untuk melihat kesiapan barisan cadangan,” ujar Lori Chizik, Kepala Pelatih Indonesia kepada kami.
“Dita adalah point guard yang luar biasa dan ia mampu menjadi pemimpin yang baik untuk tim ini. Sementara Ledi (Adelaide Wongsohardjo), adalah pemain yang masih sangat muda tapi perlu pengalaman bertanding melawan tim-tim seperti Power ini. Untuk Kim, kami harus mulai membiasakan dan mempersiapkan skenario bermain tanpanya. Bukan tidak mungkin, dalam gim nanti, ia terkena foul trouble atau bahkan lainnya sehingga harus absen,” lanjutnya.
Rangkaian uji coba ini sendiri diakui Lori sebagai ajang memutuskan skuat final Indonesia untuk SEA Games. Cabang olahraga basket sendiri akan dimainkan pada 1 – 10 Desember 2019. “Ini uji coba penting bagi kami untuk menentukan skuat final. Empat gim melawan tim seperti Powers menurut kami akan memberikan pengalaman bermain di level tinggi yang berguna untuk SEA Games,” tutupnya. (DRMK)
Foto: Yoga Prakasita