Pemain-pemain muda, baik itu debutan (rookie) maupun tahun kedua (sophomore) harus selalu siap sedia bermain. Pelatih memang bisa menurunkan seorang pemain, terlebih pemain muda kapan saja. Namun dalam laga di mana potensi kemenangan akan sangat besar dan jauh, kemungkinan bermainnya pemain muda juga semakin tinggi.

Inilah yang terjadi ketika Garuda Bandug bertemu dengan NSH Jakarta. Dalam laga kemenangan 70-43 ini, Garuda melepas uji para pemain mudanya dengan rentang bermain yang lumayan panjang.

Ada empat rookie Garuda di dalam roster saat menghadapi NSH. Muhammad Alfy Nurdin adalah yang langsung bermain di kuarter pertama.

Performa Alfy menunjukkan bahwa ia layak tampil di kuarter pembuka. Walau hanya bermain selama 2 menit 14 detik, Alfy mencetak enam poin. Semuanya dari tembakan 3 angka.

Pada kuarter pertama, Garuda langsung melesat meninggalkan Pacific. Skor 24-5 memasuki kuarter kedua menjadi lampu hijau bagi dua rookie lain untuk segera bermain. Muhammad El Islamy dan Gabriel Batistuta masing-masing bermain sekitar tiga menit. Keduanya tidak mencetak angka di kuarter kedua. Garuda tetap di depan berkat para pemain senior yang membukukan keunggulan 40-17.

Melkisedek Basik menjadi rookie keempat yang diturunkan Fictor G. Roring. Kepala pelatih Garuda ini memainkan Basik pada empat menit terakhir kuarter empat.

Basik memasukkan satu tembakan melalui usaha penetrasi. Ia juga merebut tiga bola rebound.

Para rookie Garuda memang belum terlalu menonjol. Seperti yang kerap dikatakan oleh Fictor Roring. Pada laga inipun, pencetak angka terbanyak dikumpulkan oleh Daniel Wenas dengan 12 poin. Galank Gunawan kenbali mengumpulkan double-double dengan 10 poin dan 14 rebound.

Foto: Dokumentasi IBL.

Komentar