Bila Anda mengikuti tren sepatu di era sembilan tahun ke belakang, maka Reebok Zig akan jadi salah satu yang diingat. Sepatu ini memiliki bentuk bantalan yang terbilang unik. Sang pabrikan membuat bantalan EVA yang dibuat zig-zag. Pola itu dianggap bisa memberikan kenyamanan yang dicari. Setelah sempat menghilang, desain tersebut dirilis ulang dengan sentuhan modern guna menyambut musim gugur dan dingin tahun ini.
Reebok punya rekam jejak menjadi kontestan persaingan penjualan sepatu basket di kancah NBA. Bantalan Zig adalah salah satu jagoan mereka. John Wall sempat dikontrak sebagai duta dengan mahar AS$25 juta sebelum kemudian berpindah ke adidas. Sayangnya, bentuknya tidak begitu diminati masyarakat sehingga penjualannya kurang memenuhi ekspektasi. Kegagalan pemasaran teknologi itu jadi momentum mundurnya pabrikan Inggris itu dari memproduksi sepatu basket.
Video pengenalan Reebok Zig pada 2011.
Konsep baru dinamai Zig Kinetica Concept Type 1. Melansir Footwear News, ini merupakan kali pertama Reebok membuka kembali arsip sepatunya yang punya reputasi kurang moncer. Keberanian didasari dengan proses pengembangan yang melibatkan Ian Paley, desainer dan pendiri gerai sneaker Garbstore.
Bantalan Zig konvensional terdiri atas sol samping berbahan EVA yang dibuat zig-zag. Reebok menganggap bahwa desainnya bisa membantu meringankan kerja otot kaki, betis, hingga paha sebesar 20%. Pada video peluncurannya pada 2011, disebutkan bahwa bantalan berliku ini juga bisa menghasilkan daya dorong kembali guna memaksimalkan energi yang tersalur ke kaki. Sayangnya, konsep baik tersebut tidak didukung dengan tampilan yang menarik mata.
Menyadari akan hal itu, Reebok dan Paley memutuskan untuk merombak total penampilan sepatu Konsep baru ini menggabungkan tiga teknologi dalam satu sepatu. Floatride Fuel adalah bantalan yang bertugas seperti busa untuk menerima beban dari kaki. Zig Energy Shell, sebuah cangkang tempat Floatride Fuel disematkan yang berfungsi sebagai penambah kenyamanan. Yang terakhir adalah Zig Energy Bands di mana jadi lapisan karet yang memberikan kekesatan.
Video rilis Reebok Zig Kinetica Concept Type 1.
Ian Paley menerima ajakan kolaborasi ini justru karena melihat sisi lain dari Zig. Baginya, Reebok punya visi yang bagus di belakangnya. “Memang sudah seharusnya sebuah merek punya bantalan andalan masing-masing. Saya mulai mempelajari Zig pada sekitar 2011 ketika melihat papan balihonya di Bandara Chicago O’Hare,” tuturnya kepada Footwear News. Berbasis obrolan tentang pandangan kinetis tersebut, ia mencoba memberi kesan mekanis pada bagian atasnya (upper). “Bagian atas saya buat dengan kesan mekanis sebagai gambaran kinerja bantalannya,” lanjut Paley.
Sayangnya, belum diketahui apakah Zig terbaru akan dibuat ke dalam format sepatu basket modern. Keterlibatan Reebok di kancah persepatuan NBA sempat naik daun. Mereka identik dengan merek yang getol mengontrak pemain besar menjadi duta. Dua yang paling terkenal adalah Shaquille O'Neal medio akhir 1990-an dan Yao Ming di era 2000-an. Tak lupa juga sosok Allen Iverson. AI dianggap sebagai rekrutan terbaik untuk Reebok. Sepatu khususnya sudah berulang kali dirilis ulang dengan bermacam modifikasi juga cerita meski Sang pemain telah pensiun.
Baca juga: Reebok Produksi Ulang Satu Lagi Sepatu Legendaris Allen Iverson
Selain itu, melalui Reebok Pump, Reebok sempat merajai kancah ini mengalahkan pesaing mereka pada 1991. Keterlambatan mencari duta potensial membuatnya harus menerima kekalahan dari para pesaing mereka sekaliber Nike, adidas, dan Under Armour.
Reebok Zig Kinetic Concept Type 1 kabarnya akan dirilis mulai 8 November 2019 dengan harga AS$180 menurut laman Sneaker News. Pengenalannya dilakukan di Paris Fashion Week dan London Fashion Week. Strategi itu diharapkan mampu menarik perhatian khalayak ramai bahwa Reebok masih punya senjata untuk bersaing di kancah sneaker modern
Foto: Reebok