Membicarakan masa depan seorang pemain ternyata bisa menyebabkan sebuah tim mendapat hukuman di NBA. Bahkan, meski pemain yang dibicarakan adalah pemain dari tim itu sendiri. Hal tersebut terjadi pada Milwaukee Bucks. Dilansir oleh The Athletic, NBA memberi denda AS$50 ribu kepada Bucks karena berbicara ke publik tentang masa depan bintang mereka, Giannis Antetokounmpo.
Perkataan manajer umum Bucks, Jon Horst, di hadapan beeberapa penggemar pada 12 September lalu dianggap menyalahi aturan NBA tentang pembicaraan masa depan seorang pemain. Sesuai kesepakatan antara liga dan asosiasi pemain, sebuah tim dilarang untuk membicarakan komitmen mereka memberikan perpanjangan kontrak supermkasimal kepada seorang pemain di hadapan publik jika pemain itu belum memainkan musim ketujuhnya di NBA. Musim 2019-2020 akan menjadi musim ketujuh Giannis.
Bucks tampaknya benar-benar tak sabar untuk memberi kontrak supermaksimal kepada Giannis. Pasalnya, Giannis akan menyandang status unrestricted free agent pada musim panas 2021. Melihat tren pemain-pemain bintang di NBA yang tak ragu berpindah demi gelar juara, Bucks ingin memastikan bahwa komitmen mereka kepada Giannis tak main-main.
Di pasar pemain bebas tahun ini, Bucks telah menggelontorkan AS$258,2 juta untuk memperpanjang kontrak para “aktor” pendukung Giannis, Khris Middleton, Brook Lopeez, dan George Hill. Di samping tiga pemain itu, Bucks juga masih memiliki Eric Bledsoe, Ersan Ilyasova, dan Pat Connaughton yang menjadi bagian laju apik Bucks musim lalu. Dragan Bender, Wesley Matthews, dan Kyle Korver adalah deretan nama baru yang sekali lagi didatangkan untuk mendukung permainan Giannis.
Dilansir Bleacher Report, Kontrak supermaksimal lima tahun senilai AS$247 juta yang akan didapat Giannis (jika setuju) nanti akan menjadi kontrak supermaksimal terbesar sepanjang sejarah NBA. Sebelumnya, rekor untuk kontrak ini dipegang oleh Russell Westbrook saat menyepakati kontrak lima tahun bernilai AS$206 juta bersama Oklahoma City Thunder. (DRMK)
Foto: NBA